LEGION NEWS.COM – Lagi warga sipil tewas menjadi korban pembunuhan oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Dilaporkan dilaporkan OTK tersebut menyerang dan menembaki karyawan serta warga sipil yang ada di kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3).
Dikabarkan sedikitnya delapan orang meninggal atas kejadian tersebut.
Dilansir dari kantor berita Antara, data yang dihimpun di Jayapura pada Rabu (2/3), mengungkapkan insiden itu dilaporkan seorang karyawan PTT yang selamat, yakni NS.
Ia saat itu tidak berada di camp ketika insiden terjadi.
NS saat kembali ke kamp melihat rekan-rekannya sudah meninggal.
Ia pun langsung naik ke CCTV Tower BTS 3 untuk meminta bantuan terkait insiden yang terjadi.
Salah satu karyawan PTT yang berada di Kampung Kago, Distrik Ilaga, yakni A, juga melaporkan insiden yang dialami rekan-rekannya di Beoga.
Korban meninggal diduga karena ditembak dan dianiaya OTK itu.
Mereka berada di Beoga untuk melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel “CO 53M 756085 9585257” di Distrik Beoga.
Identitas korban yang meninggal adalah Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril, dan Pak De.
Diketahui PT Palapa Timur Telematika merupakan Badan Usaha Pelaksana yang membangun Proyek Palapa Ring Timur.
Berdasarkan keterangan di situs resminya, Perusahaan ini diwajibkan untuk mengoperasikan selama 15 tahun jaringan serat optik dengan kapasitas tertentu untuk wilayah Indonesia Timur di 4 Provinsi serta 35 kota layanan (SLA) dan 16 kota sebagai kota penghubung (interkoneksi), meliputi wilayah Provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Terkait adanya peristiwa ini, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Aqsha Erlangga, membenarkan adanya peristiwa penembakan.
Kendati demikian, dia belum membeberkan informasi itu secara detil, karena pihaknya belum mendapat laporan dari tim yang melakukan penyelidikan.
“Memang ada laporan adanya penembakan terhadap karyawan PTT di Beoga, Kabupaten Puncak, Selasa (2/3) namun kami masih menunggu info lebih lanjut,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Aqsha Erlangga, kepada ANTARA, di Jayapura, Papua, Kamis (3/3) dikutip dari Antara. [Democrazy/suara]