Warga Makassar dan Gowa Minta Presiden Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Hertasning dan Tun Abdul Razak

FOTO: Mobil Kepresidenan Indonesia 1 merk Mercedes-Benz S 600 Guard saat melintasi jalan berlubang di Jalan Terusan Ryacudu di Kabupaten Lampung Selatan dalam kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, Jumat (05/05/2023)
FOTO: Mobil Kepresidenan Indonesia 1 merk Mercedes-Benz S 600 Guard saat melintasi jalan berlubang di Jalan Terusan Ryacudu di Kabupaten Lampung Selatan dalam kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, Jumat (05/05/2023)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Jalan poros nasional dan provinsi di Sulawesi Selatan banyak memakan korban. Terbaru tercatat 10 orang mengalami kecelakaan hingga patah tulang bahkan dikabarkan akibat sebuah lubang drainase ditengah jalan Urip Sumoharjo yang merupakan poros nasional telah memakan korban jiwa.

Selain jalan poros nasional banyak yang rusak. Warga Makassar dan Kabupaten Gowa juga menyoroti penghubung Jalan Hertasning dan Jalan Tun Abdul Razak (Gowa) yang merupakan jalan provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar yang mengalami rusak parah, dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Dikutip dari akun Twitter presiden Joko Widodo Jumat (5/5/2023). Presiden Jokowi menyampaikan Apabila jalan di daerah masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki untuk dapat disampaikan kepada presiden dengan mengirim video ke akun Twitter miliknya.

Advertisement

“Infrastruktur jalan itu penting untuk mendukung arus mobilitas barang dan orang,” tulis akun Twitter @jokowi

“Apabila jalan di daerah Anda masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun Twitter ini,” tambah unggahan Presiden Jokowi.

Warga Makassar pun menyampaikan agar presiden Jokowi melalui Menteri PUPR mengambil alih jalan poros provinsi penghubung antara kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

“Baiknya pak Presiden Jokowi ambil alih ini jalan poros provinsi penghubung kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sudah tahunan ini jalan di Hertasning hanya tambal sulam saja. Itu sana hanya dikasih paving blok kemampuan bertahannya paling sebulan rusak lagi, disini ratusan kendaraan lalu lalang tiap hari, belum lagi itu truck dengan tonase besar kalau mereka beroperasi kan sebentar saja paving blok bisa rusak. Buang buang anggaran saja,” cetus Daeng Bani warga Samata yang tiap hari lalu lalang di jalan poros provinsi itu.

Kasus kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh jalan berlubang di jalan Provinsi Sulsel itu di tengah Kota Makassar. Kini pun viral di berbagai media sosial. Warga bahkan membuatkan video kecelakaan dan meminta pemerintah segera memperbaiki jalanan yang rusak parah.

“Tolong bapak-bapak pemerintah ku, tabe jalanan berlubang. Kasihan bapak ojol boncengan anaknya jatuh dari motornya karena jalan rusak,” kata salah seorang warga yang diunggah di akun medsos Teropong Makassar.

Selain itu, akun medsos Sulselberita juga memposting parahnya kondisi jalan di Jl Hertasning. Dimana banyak jalan berlubang dan juga juga lubang drainase di pinggir jalan namun besi penutupnya sudah hilang dicuri.

Banyak pihak menilai lambanya Gubernur Sulsel dan Kepala Dinas PUPR Sulsel, Astina Abbas menangani permasalahan di jalan poros provinsi yang sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan.

Sementara itu Kepala Dinas PUPR Sulsel, Astina Abbas yang dikonfirmasi pihak Kompas.com, Kamis (4/5/2023) mengatakan, pihaknya sementara akan memperbaiki jalanan rusak di Jl Hertasning dan Jl Tun Abdul Razak.

“Sudah 2 malam timku di lokasi. Sudah mau diperbaiki jalanan di sana,” akunya.

Lambanya kinerja Gubernur Sulsel dan Kadis PUPR mendapat sorotan dari Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Lembaga Kontrol Keuangan Negara (DPP-LKKN), Baharuddin. S.

“Saya setujuh dengan warga Makassar dan Gowa, Agar pemerintah pusat dalam hal ini bapak Presiden Jokowi mengambil alih pekerjaan jalan poros penghubung kabupaten Gowa dan Kota Makassar. Soalnya saya lihat Gubernur dan pihak Dinas PUPR lamban menangani jalan poros tersebut,” ujar Ibar sapaan lain Ketua umum DPP-LKKN. Sabtu (6/5/2023).

“Kalau pejabat daerah nya perempuan, yang menangani Dinas teknis yah sudah dapat dipastikan lamban’lah. Banyak yang harus diurusi dulu di dalam rumah tangganya. Baru urusan dinas, ini kan repot, apalagi banyak proyek jalan di daerah yang merupakan jalan provinsi seperti di Toraja telah menelan puluhan milyar tidak ada yang terealisasi pekerjaannya tidak mencapai 100 persen,” ujar penggiat anti korupsi Andi Asrul dari WRC Sulsel.

Selain banyaknya jalan berlubang. Persoalan lain juga terjadi di jalan poros provinsi itu. Sering terjadi hilangnya penutup lubang drainase di pinggir jalan sepanjang jalan Hertasning dan Tun Abdul Razak.

Saat ditanya soal besi penutup lubang drainase di pinggir jalan sepanjang jalan tersebut, Astina mengaku telah mengetahuinya. Namun dia enggan melaporkan kasus pencurian besi penutup drainase ke aparat kepolisian.

“Iya, memang besi penutup drainase dicuri pemulung. Tidak usah dilapor, biarkan saja. Nanti saya coba carikan besi untuk menutup lubang drainase,” katanya.

Dinas PUPR Sulsel sejak dipimpin Astina Abbas sebagai kepala Dinas banyak persoalan di instansi teknis itu. Seperti pekerjaan jalan dan jembatan banyak yang belum terealisasi pembangunannya.

Watch Relation of Corruption Sulsel menerima aduan terkait dengan adanya aduan para kontraktor yang mengerjakan proyek tahun anggaran 2022 belum terbayar oleh pihak pemerintah provinsi Sulsel.

“Ada kontraktor mengeluh katanya hingga kini belum dibayar oleh pihak Dinas, Dengan berbagai alasan. Inikan juga jadi tanda tanya,” ujar Andi Asrul. (LN)

Advertisement