By Ali Syarief
OPINI – Judul diatas aslinya dalam bahasa Inggris. Ku Indonesiakan dari tulisan salah seorang nitizen di Twitter. Namanya Syakinah, ditulis dalam bahasa Arab, sepertinya warga Malaysia. Saya haqul yaqin, ia faham sejarah perseteruan antara Mahathir dan Anwar Ibrahim.
Untuk menjadi bahan renungan, bahwa PM Mahathir berkuasa terlama, dan namanya sangat popular itu, bahkan di Indonesia dikenal sebagai Bung Karno kecil, pudar saat Anwar Ibrahim dipercaya rakyat Malaysia menjadi PM ke 10.
Anwar Ibrahim muda sempat menjadi deputy PM Mahathir. Tetapi pada Pada 20 September 1998, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, ditangkap dan didakwa melakukan penipuan dan sodomi.
Homoseksualitas adalah perbuatan ilegal di Malaysia. Tuduhan itu kasus yang jarang terjadi, bahkan dianggap mengada-ada, sehingga dikecam secara internasional karena penuh dengan motivasi politik. Bahkan Anwar sendiri, menilai dirinya dijebak oleh mantan bosnya, Perdana Menteri Mahathir Mohammad.
Saat mengingat perseteruan antara PM Mahathir dan Anwar Ibrahim, sempat menghela nafas. Bagaimana Anwar Ibrahim bisa diseret ke penjara dua kali, antara lain satu karena tuduhan sodomi itu.
Anwar Ibrahim juga dikenal sebagai orator yang brilian. Ia memimpin gerakan politik reformis yang berkampanye untuk mengakhiri monopoli kekuasaan yang dipegang oleh satu partai, UMNO.
Dua puluh lima tahun yang lalu, semua orang mengharapkan bintang yang sedang naik daun itu, dapat menggantikan perdana menteri saat itu Mahathir Mohammad. Tetapi Itu tidak terjadi. Dia dan Mahathir berselisih tentang penanganan krisis keuangan Asia, yang berujung dikurun dibalik terlali besi.
- BACA JUGA: Jokowi Sebut Rambut Putih, Kening Berkerut Ciri-ciri Pemimpin Memikir Rakyat, Netizen Unggah Foto Soeharto
Veteran Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, rupanya telah menjadi suratan takdir, akhirnya Anwar Ibrahim berhasil dilantik menjadi PM Malaysia yang ke-10, setelah perjuangan tak henti-hentinya selama selama 25 tahun dengan resiko dipenjara dua kali itu.
Yang menarik kita catat adalah, setelah berhasil menjadi PM, Ia berjanji untuk melepaskan gajinya sebagai PM. Lalu bertekad akan menggempur para koruptor dan fokus pada pertumbuhan ekonomi.
Partai Pakatan Harapan (PH) yang membawanya menjadi Penguasa Baru itu, yang dipimpin Anwar sendiri sendiri, memenangkan bagian terbesar kursi di Parlemen. Namun tidak cukup untuk bisa membentuk pemerintahan sendiri. PH harus berkoalisi dengan Partai lain.
Sekurang-kurangya perlu lima hari, untuk negosiasi yang intens, agar dapat mencapai kesepakatan untuk membangun pemerintahan baru, di mana berbagai kombinasi partai dan bentuk aliansi dibahas, dan tidak membuahkan hasil. Banyak pemimpin politik memiliki perbedaan pribadi dan ideologis yang membuat sulit untuk menemukan mayoritas yang bisa diterapkan.
Tetapi tersedia solusi dalam system politik di Malaysia, manakala terjadi deadlock seperti itu. Pada akhirnya diserahkan kepada keputusan Raja konstitusional Malaysia. Raja Abdullah, memanggil semua pemimpin ke istana untuk mencoba menemukan titik temu sebagai solusi.
Anwar mengatakan dia akan membentuk “pemerintah persatuan nasional” dengan bantuan dua kelompok politik lainnya, memberinya mayoritas yang ia butuhkan.
Saya punya catatan sendiri, saat muhibah ke Malaysia. Dalam perjalanan ke Bandara, Kembali ke Jakarta, saya mencoba mencari tahu bagaimana orang India Malaysia mengungkapkan pendapatnya sendiri tentang negaranya.
Sopir Taxi orang India itu berkata; “Saya senang menjadi warga negara Malaysia. Tidak ada orang jahat di sini, yang ingin menggulingkan pemimpin tertinggi, ingin membuat masalah negara dan merusak negara ini. Tapi kami membutuhkan pemimpin yang berkata baik kepada orang-orang. Mereka tidak perlu berkata apa-apa untuk mendapatkan dukungan rakyat di setiap pemilihan. Biarkan kami membuat lebih nyaman untuk tinggal di negara ini.
Apa yang kamu maksud? Saya bertanya kepadanya.
Mengapa tidak ada orang India atau Cina di tim sepak bola Melayu? Mengapa ada tag di Bank seperti ini “Daftar buruk orang tidak akan mendapatkan pinjaman Bank tetapi untuk Bumi Putra”. Mengapa harga beras saat ini begitu tinggi? Pemerintah masih mengawasi masyarakat sampai sekarang. Itu sebabnya dalam organisasi pemerintahan, orang Melayu mendominasi berbagai posisi, sedangkan Cina dan India berada di kelas dua.