LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Salah satu bakal calon Ketua KONI Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Suhery Arsyad mengatakan dirinya sangat terkejut ketika mendengar adanya biaya pendaftaran Rp 500 juta untuk mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Sumsel.
Dikatakannya uang Rp 500 juta itu cara untuk menjegal calon lain seperti dirinya dengan menambah persyaratan pendaftaran bakal calon ketua KONI. Biaya pendaftaran itu diberikan saat mengembalikan formulir pada 28 November 2023.
Lain hal dengan Muhammad Asrul Indrawan, dirinya akan memenuhi persyaratan ditetapkan panitia Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Sumatera Selatan.
“Iya betul (ketika pengembalian formulir nanti bawa uang cash). Itu sesuai dengan aturan yang ditetapkan panitia (Musprovlub) hasil Rakerprov kemarin, uangnya juga sudah siap,” ujar Muhammad Asrul Indrawan, bakal calon ketua KONI Sumsel saat jumpa pers di Hotel Swarna Dwipa, semalam (26/11).
Menurutnya, uang itu sebagai biaya keseriusan bakal calon ketua yang ingin menahkodai KONI Sumsel. Kesepakatan yang telah dicapai, meskipun hanya dalam tata tertib di Rakerprov KONI Sumsel, mau tidak mau harus diikuti,” katanya
“Artinya (punya Rp 500 juta) sudah siap maju. Kami sebagai calon, mau tidak mau, sesuai Rakerprov harus siap menjalankan apa yang diamanahkan dalam Raker. Dan persyaratan calon harus dipenuhi. Saya siap untuk besok (bawa uang),” jelasnya.
Menurutnya, dalam Rakerprov di Hotel The Alts lalu, mayoritas menyetujui adanya biaya pendaftaran. Sehingga, suka tidak suka, mau tidak mau, syarat itu wajib dipenuhi.
“Hasil Rakerprov itu sudah disepakati dan mengamanahkan salah satu syarat harus menyetorkan biaya pendaftaran Rp 500 juta meskipun itu tidak ada dalam AD/ART KONI. Kita menjunjung tinggi kesepakatan bersama itu,” tukasnya.
Bacaketu KONI Sumsel lainnya, Agus Suhery Arsyad menyebutkan, secara pribadi dirinya terkejut ketika mendengar biaya pendaftaran Rp 500 juta tersebut. Menurutnya, biaya itu sebagai penjegalan terhadap calon lain.
“Tapi, saya berpikir KONI harus punya talangan awal untuk menghidupkan organisasi ini. Saya tahu sendiri, saat ini uang kas di KONI Sumsel kosong. Sementara dana hibah baru terealisasi Mei atau Juni 2024 mendatang. Jadi, dalam hal lain kecewa, tapi hal lainnya saya bisa menerima,” ungkap Suhery yang kini berkoalisi dengan M Asrul Indrawan.
Agus kini memilih mundur dari pencalonan. Ia sepakat mendukung Asrul Indrawan karena memiliki visi dan misi yang sama dengannya.
“Tidak, bukan karena uang pendaftaran saya mundur, tapi karena akan mendukung Asrul Indrawan maju. Karena visi misi kita berdua sama, ingin memajukan dan mengembangkan KONI Sumsel,” tukasnya. (*)