MAKASSAR||Legion News – The Real Legend lakukan silahturahmi, bagi para pendiri Kiwal Garuda Hitam tujuannya pokok adalah mempersatukan pendiri dan senior, untuk senior di Kiwal sendiri beranggota 50 orang.
Sejarah berdirinya Kompi Pengawal (KIWAL) dimulai 2004 dengan menamakan dirinya Kiwal 10, mereka terdiri atas Muh. Lukman Dg. Sewang, Muh. Saeni Nur (Bony), Abduk Malik (Cokorno), Muhammad Ismail (Arnold), Arsyad, Andi Mangkona, Hubertus (Huber), Stefen, Jhon dan Muh. Ridwan
Para pendiri Kiwal 10 pada tahun 2006 kemudian resmi menamakan diri Kompi Pengawal (KIWAL) Garuda Hitam di deklarasi di restaurant pualam, hadir dalam pendiri Kiwal Garuda Hitam dari unsur pemerintah provinsi Sulawesi selatan perwakilan Badan Kesatuan Bangsa, Perwakilan Kepala Penerangan (Mayor. Amsal), Asisten Intel Kodam VII/Wirabuana (Let.Kol Wing Handoko), perwakilan Kepolisian Daerah Sulsel (Kompol. Abu Bakar) Intel Unit Sosial Budaya dan Organisasi Kepemudaan yakni Pemuda Panca Marga (PPM) serta Pemuda Pancasila (PP) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Kini para pendiri Kiwal Garuda Hitam kembali membangun Silahturahmi, Salah satunya yang hadir di dalam pendirian Kiwal Garuda Hitam tahun 2006, Sirajuddin (Sira) mengatakan ingin kembalikan mempersatukan kembali garuda hitam untuk meluruskan sejarah dan mempersatukan semua unsur di dalam Kiwal Garuda Hitam
Hadir dalam acara silahturahmi Kiwal Garuda Hitam tersebut pendiri Kiwal 10 tahun 2004, Abdul Malik (Cokorno), Muhammad Ismail (Arnold) dan Andi Mangkona (Let)