JAKARTA – Surat Presiden (Surpres) mengenai calon Panglima TNI gagal dikirim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR. Sedianya surat itu dikirim kemarin sore, Rabu 23 November 2022.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar menyebutkan gagalnya Surpres calon Panglima TNI tersebut dikirim karena Puan Maharani.
BACA JUGA: Hanya Menjabat Setahun, Presiden Jokowi Resmi Usulkan Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI
Indra menyebutkan Surpres tersebut dikirim Presiden Jokowi ke DPR jika Puan Maharani pulang dari luar negeri.
“Kenapa nggak jadi disampaikan hari ini? Karena Ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen ASEAN atau AIPA di Kamboja,” kata Indra kepada wartawan, Rabu, 23 November 2022.
BACA JUGA: Gempa Cianjur, BNPB Sebut ada 271 Korban Jiwa yang Sudah Teridentifikasi
Ia mengatakan, Puan baru akan menerima palu sidang dari Kamboja sebagai tuan rumah penyelenggaraan parlemen ASEAN untuk tahun depan.
Ia menyebutkan pemerintah dan DPR akhirnya sepakat surpres terkait calon Panglima TNI itu diserahkan pada 28 November.
BACA JUGA: Prajurit Korem 172/PWY Terima Pembekalan HAM dari PAK HAM Papua
“Ya kesepakatan antara ibu ketua DPR dengan Pak Mensesneg itu akan disampaikan secara resmi pada 28 November, Senin minggu depan,” ujaranya.
Indra mengatakan belum bisa memastikan pukul berapa Surpres itu akan dikirim ke DPR.
BACA JUGA: Prajurit Kostrad Borong Habis, Mama tersenyum Manis
Menurutnya, terkait waktu akan ada kesepakatan kembali antara kedua belah pihak.
“Nanti akan disepakati lagi jamnya, mungkin sekitar 10.30 waktunya,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pihaknya akan mengirimkan Surpres mengingat DPR akan memasuki masa reses pada 16 Desember 2022 mendatang.
BACA JUGA: Satgas Pamtas Yonif 132/BS Gotong Royong Bersama Masyarakat Bersihkan Gereja
“Beberapa waktu ke depan akan reses di DPR. Kami sudah menghitung bahwa pada hari ini akan dikirim kepada DPR Surpresnya,” kata Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/11).
Pratikno menjelaskan, dirinya belum bisa mengumumkan terkait nama yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Panglima TNI.
“Nanti kalau sudah diterima DPR nanti dari DPR lah yang menyampaikan. Kalau calon Panglima TNI pasti dari kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif. Kan gitu aja,” tuturnya. (Sumber: pojoksatu)