Program SP (Social Performance) PT. NHM (Nusa Halmahera Minerals) Nyaris Membuat Konflik Sesama Anak Negeri

Oleh : Wempi Habari

OPINI || Legion News Dana Pendidikan yang setiap tahunnya di bagikan ke semua putera-puteri jasirah Kao Halmahera utara untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi adalah dana separuh dari 1% untuk pemberdayaan masyarakat lingkar tambang. Dana 1% sudah menjadi kesepakatan oleh para pendahulu anak negeri di tahun 2006. Sebab itu adalah bagian dari peninggalan leluhur yang di wariskan untuk anak cucu negeri ini.

Tahun-tahun itu terus berjalan dengan berbagai macam dinamika yang terjadi, di atas tanah para kapita.Anak negeri telah terpolarisasi dengan gaya politik imperial untuk memecah semangat persatuan dan persaudaraan, sudah barang tentu akan ada sebagian kecil yang di untungkan yang kemudian bisa menjadi lawan dalam pandangan mayoritas anak negeri, tetapi di sisi lain itu adalah bagian dari pekerjaan yang harus di jaga.Alhasil kalau kita melihat kembali yang pernah di sampaikan oleh Vaan Mok tentang Devide Et Imperia (politik pecah belah atau politik adu domba) sangat, sangat dan sangat relevan ketika kita melihat dinamika yang terjadi di wilayah ini.Pasalnya adalah untuk memecah kelompok yang besar dan kuat untuk menjadi kecil sehingga sangat mudah untuk di taklukan.

Pada pertengahan tahun 2020 negeri ini di ramaikan dengan demonstrasi yang di inisiasi langsung oleh Mahasiswa yang berdomisili di lima kecamatan, dengan tuntutan yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat lingkar tambang yakni dana 1%,sering di istilahkan oleh masyarakat yaitu “dana konflik,jadi anggaran itu cair, ditentukan pada gerakan demonstrasi.

Advertisement

Hal yang paling prinsip dari aksi tahun 2020 Dimasa pandemi disebakan oleh ketidak pedulian pihak SP terhadap mahasiswa,salah satunya memberikan keringanan terhadap mahasiswa,apalagi ditengah-tengah pandemi ini kebanyakan masyarakat yang kehilangan mata pencarian, berkurangnya pendapatan,sehingga kebanyakan mahasiswa-mahasiswi yang tidak mampu,tersendat proses perkuliahanya, sebenarnya ini adalah persoalan yang sangat urgensi untuk diperhatikan oleh pihak SP.

Pihak SP pernah menjanjikan kepada mahasiswa untuk mencairkan anggaran bantuan untuk pendidikan perguruan tinggi,namun sudah mencapai satu bulan ini pihak SP belum juga merealisasikan janji-janji nya,kemudian hal yang sangat irasional pihak SP selalu berjani,minggu depan akan dicair,sudah tiba waktunya,pihak SP Malah mengulang kata-kata nya lagi,yaitu minggu depan baru dicair,ini janji-janji yang sangat membohongi mahasiswa dan masyarakat secara keseluruhan.

Untuk 5 Kecamatan kao kabupaten Halmahera utara.Kuota untuk bantuan pendidikan kurang lebih 2 ribuan,ini bukan angka yang sedikit,angka ini adalah generasi kemudian hari.Apabila sekarang ini pihak SP tidak peduli terhadap sumber daya manusia,maka kedepannya kao akan mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk membangun negeri ini.

Kemudian Setiap mahasiswa mempertanyakan tentang anggaran bantuan perguruan tinggi,harusnya dibalas dengan cara yang beretika,ini malah dibalas dengan cacian dan makian,ini kan ngak logis.

Untuk itu Saudara-saudaraku yang terkasih kita sudah masuk pada fase kapitalisme. Alhasil,Dunia sudah berkembang begitu pesat, teknologi digital sudah sangat luar biasa, intrumen-instrumen untuk mengasa kemampuan sudah sangat terbuka lebar lantas kenapa cara kita hidup seperti dunia yang belum mengenal ilmu pengetahuan?

Marilah,sesama anak negeri kita saling bergotong royong sebagai untuk mengimplementasikan pancasila serta mempertahankan budaya yang di wariskan para leluhur,agar kita tidak terpecah belah.Teruslah Pertahankan kedaulatan wilayah ini,sebagai bentuk nyata menghargai perjuangan leluhur.

Hooooooooo……. Tu

Advertisement