LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian LKPj Gubernur Sulsel 2022 dan Penyampaian Hasil Reses Anggota DPRD di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulsel pada Jumat (31/03).
Dalam laporan hasil reses yang dibacakan oleh masing-masing perwakilan dari daerah pemilihan 1 sampai dengan 11, diketahui banyaknya serapan aspirasi masyarakat dalam reses tersebut.
- Baca juga:
Kecewa Tidak Ditemui Saat Aksi, APPM Akan Gereduk Rujab Bupati Lutra Soal Tragedi Ibu Hamil di Seko
Anggota DPRD Provinsi, H. Andi Syaifuddin Patahuddin, ST selaku Jubir Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyinggung beberapa persoalan yang terjadi di Sulsel, terkhusus permasalahan yang kerap terjadi di daerah terpencil dan terisolir.
Dalam penyampaiannya di hadapan Gubernur Sulsel, Andi Syafiuddin Patahuddin meminta ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan untuk memperhatikan pembangunan infrastruktur di daerah terpencil.
- Baca juga:
Ibu Hamil Meninggal di Lutra, Andi Rahim: Insyaallah Kedepan Tidak Akan Terjadi Lagi Seperti ini
“Fraksi PKS memberikan perhatian secara khusus agar pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk bergerak lebih cepat dalam upaya pembangunan infrastruktur, utamanya jalan,” kata Legislator dapil XI yang meliputi 4 kabupaten di Luwu Raya ini.
Agar katanya, kejadian yang terjadi baru-baru ini, soal peristiwa yang miris dan memilukan kisah Ibu hamil di Seko yang meregang nyawa bersama bayinya tidak terulang lagi di kemudian hari.
- Baca juga:
Ibu Hamil di Seko Meregang Nyawa Bersama Bayinya, LMND Minta Indah-Suaib Lebih Serius Urus Warganya
“Ibu hamil dan bayinya meninggal dunia diakibatkan tidak mendapatkan pertolongan yang cepat, salah satu penyebabnya adalah karena kondisi jalan darat yang tidak mendukung sehingga harus di tandu selama 17 jam oleh warga,” ungkapnya sambil terbata-bata.
Saat menyampaikan, Petta sapaan akrab Andi Syafiuddin nampak terbata-bata ketika berbicara, membahas Ibu hamil yang meninggal dirinya terbawa perasaan sedih dan hampir mengeluarkan air mata. Semua hadirin paripurna terdiam dan larut turut merasakan suasana sedih.
“Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama, warga kita di Seko Luwu Utara mendapat perhatian lebih, semoga kejadian ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” ungkap Petta. (**)