POLITIK – Partai Nasdem terkesan tetap ngotot mengusung duet Anies-Andika atau Anies-Khofifah. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Habib Salim terpaksa ikut turun tangan.
Keduanya merupakan penentu di Partai Demokrat dan PKS. SBY merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, sementara Habib Salim Segaf Al-Jufri merupakan Ketua Majelis Syuro PKS.
BACA JUGA:
Presenter Uya Kuya Dilaporkan Kepolisian Buntut Hadirkan Pengacara Keluarga Brigadir J
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Kamis (22/12), kedua orang penentu di masing-masing partai itu tampaknya ingin menyepakati cawapres yang akan mendampingi Anies.
“Mereka ingin memutuskan AHY atau Aher yang paling pas berduet dengan Anies pada Pilpres 2024,” kata Jamiluddin.
BACA JUGA: OSO Ajak Debat Terbuka Soal IKN, Ujang Sebut Ada Maksud Tersembunyi
Selain itu, Jamiluddin melihat, SBY dan Habib Salim ingin menyepakati hal itu karena untuk meningkatkan daya tawar politik dengan Nasdem dalam memilih cawapres.
Sebab, Nasdem terkesan tetap ngotot untuk mengusung Khofifah atau Andika Perkasa untuk mendampingi Anies.
BACA JUGA: Soal OTT KPK, Anwar Abbas Sebut LBP Mentolerir Praktik Korupsi
“Kalau Demokrat dan PKS satu suara dalam mengusung cawapresnya Anies, maka diharapkan Nasdem mau menerimanya,” jelas Jamiluddin.
Dia melihat, daya tawar politik Nasdem menjadi melemah di hadapkan Demokrat dan PKS.
Imbasnya, Demokrat dan PKS akan dapat menekan Nasdem untuk menerima cawapres usulan Demokrat dan PKS.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Cigombong Jelang Natura
“Kalau hal itu terwujud, maka Demokrat dan PKS tampaknya akan menyepakati AHY sebagai pendamping Anies,” jelas Mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.
Jamiluddin memprediksi PKS tampaknya akan mengalah demi terwujudnya koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS serta bersama-sama mengusung Anies-AHY.
Bahkan, deklarasi pembentukan koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS akan dipercepat.
“Koalisi ini juga akan bersamaan mendeklarasikan Anies-AHY sebagai pasangan yang diusung pada Pilpres 2024,” tegas Jamiluddin. (Sumber: pojoksatu)