LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Lembaga Kontrol Keuangan Negara atau LKKN sangat menyayangkan adanya dugaan keterlibatan oknum LSM dan Media terkait pembebasan lahan rencana pembangunan pabrik rumput laut oleh perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan di Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang (Marbo), Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Ketua DPP LKKN itu menyayangkan adanya dugaan aliran dana sebesar Rp100 juta yang diberikan kepada mereka (LSM dan Media) untuk pengamanan.
“Sangat disayangkan kalau hal itu terjadi. Diawal kan semangatnya membela masyarakat tetapi belakangan muncul berita mereka itu telah diberi sesuatu ini sangat miris tentunya. Kepada mereka itu harus segera mengklarifikasi dugaan aliran dana itu,” tutur Ibar sapaan lain Ketum LKKN.
Diketahui sebelumnya pembebasan lahan pembangunan pabrik rumput laut itu sempat mendapat penolakan sejumlah aktivis LSM pada awal Agustus 2023.
Alasan mereka menganggap harga pembebasan lahan yang ditawarkan oleh perusahaan swasta itu kepada warga Laikang pemilik lahan dianggap sangat rendah.
Dilansir dari upeks.go.id Fajar grup Minggu (20/2023) didapat informasi laik dipercaya, para pegiat LSM itu diduga difasilitasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Hasbi Bantang, untuk bertemu dengan pemilik perusahaan di salah satu gedung miliknya di Kota Makassar.
“Selain LSM, ada juga beberapa media yang hadir. Di pertemuan itu, para LSM ini diminta untuk diam dan tidak bersuara lagi soal pembebasan lahan di Laikang. Di dalam pertemuan itu juga, diduga ada aliran dana sebesar Rp100 juta yang diberikan kepada mereka untuk pengamanan,” ungkap Nasrul, salah seorang aktivis pemuda Takalar.
Selain beberapa LSM dan media lokal Takalar, lanjut dia, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kapolsek Marbo, Iptu H. Sarro.
“Lihat saja di foto dan daftar hadirnya, siapa-siapa yang hadir mengikuti pertemuan itu. Ada juga pak Sekda dan Kapolsek Marbo. Kalau mau melakukan pertemuan, kenapa tidak di Takalar saja, kenapa mesti jauh-jauh ke Makassar dan dikawal oleh Kapolsek Marbo. Ini ada apa sebenarnya,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolsek Marbo, Iptu H. Sarro yang dikonfirmasi mengaku, bahwa pihaknya hanya melakukan pengamanan saja.
“Silahkan kita ke pak Desa Laikang dan Pak Camat Marbo pertanyakan, saya dan Danramil hanya pengamanan, tabe,” akunya via pesan singkat Whatsapp, Sabtu (19/8/2023) dikutip dari Upeks.go.id
Terpisah, Kepala Desa Laikang, Nursalim tampak berang ketika dikonfirmasi terkait status lahan milik warga yang akan dibeli oleh perusahaan tersebut. “Kenapa dipertanyakan. Suruh temui’ka orang yang di maksud,” pintanya melalui pesan Whatsapp.
Di sisi lain, Sekda Takalar, Hasbi Bantang yang dikonfirmasi terkait kehadirannya di dalam pertemuan antara LSM dan media dengan perusahaan tersebut, tidak berhasil. Pesan singkat yang dilayangkan melalui Whatsapp pun tidak dibalas. (LN/Upeks/Fajar)