LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar yang sempat mengalami kebuntuan (deadlock) akhirnya dilanjutkan hari ini di Hotel UIN Alauddin Makassar. Ahad (1/12/2024).
Kebuntuan dari Konfercab ini sebelumnya diambil alih oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memastikan keberlangsungan organisasi berjalan sesuai AD/ART.
Sejumlah nama mencuat sebagai calon Ketua Tanfidziyah PCNU Makassar. Di antaranya, Usman Sofyan, kader Partai Golkar sekaligus mantan Sekretaris PCNU demisioner yang kini kembali ditunjuk oleh PBNU sebagai caretaker.
Selain itu, muncul nama KH. Masykur dan Pimpinan Pondok Pesantren DDI Galesong Baru Makassar, M. Taslim.
Dalam suasana yang diharapkan penuh musyawarah dan kebersamaan, para kader NU menyerukan agar keputusan yang diambil tidak mencederai semangat persatuan di antara warga Nahdliyin.
“Kami berharap semua keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat tanpa saling menderai sesama warga NU,” ujar Makmur Idrus mantan Ketua PC. GP Ansor Makassar. Ahad,
Menurut sesepuh Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini, Kader NU menginginkan Ketua Tanfidziyah PCNU yang terpilih nanti dapat memprioritaskan program strategis, termasuk merintis pendirian lembaga pendidikan formal seperti SMA atau SMK di bawah naungan NU.
“Pendidikan dianggap sebagai salah satu sektor penting untuk memperkuat peran NU dalam membangun generasi penerus yang berakhlak dan berkompetensi,” imbuh Makmur Idrus.
Selain itu katanya, Dalam penyusunan struktur kepengurusan, diharapkan pengurus harian dapat mengakomodasi kader-kader muda untuk regenerasi dan memastikan NU tidak menjadi milik segelintir pihak, melainkan tetap menjadi organisasi yang inklusif bagi seluruh warga Nahdliyin.
“NU ini bukan kepunyaan satu kelompok, tapi milik kita semua. Mari kita jaga semangat ini untuk keberlanjutan NU yang lebih baik,” tegas Makmur Idrus yang juga mantan Sekertaris PW GP Ansor Sulsel itu.
Dirinya pun berharap agar Konfercab NU Makassar kali ini dapat menghasilkan keputusan yang terbaik demi kemaslahatan organisasi dan umat.
“Semua pihak pun diminta untuk mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang menjadi ruh NU sejak awal berdirinya,” kunci Makmur Idrus. (*)