Penulis: Dr. Arqam Azikin
(Pakar Politik & Kebangsaan)
OPINI||Legion-news.com Di Minggu yang hangat, 18 April 2021, Kepala Badan Intelejen Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komisaris Jendral (Komjen) Pol Paulus Waterpauw bertandang ke Makassar. Ia bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Inspektur Jendral (Irjen) Pol Drs. Merdisyam, melawat ke asrama mahasiswa BIAK-Numfor Papua dalam rangka silaturrahmi.
Kedatangan Kabaintelkam beserta rombongan disambut baik. Komjen Paulus yang juga berasal dari bumi cendrawasih, memberikan wejangan kepada mahasiswa agar menempuh pendidikan sebaik-baiknya. Sebab, hanya dengan pendidikan, harkat dan martabat seseorang dapat terangkat. Komjen Paulus juga menegaskan bahwa hubungan kekeluargaan mesti dipererat. Hindari konflik berkepanjangan, ciptakan ketertiban.
Mengingat pandemi belum kunjung berakhir, Komjen Paulus tak lupa meminta para penghuni asrama mahasiswa untuk terlibat membantu pemerintah mensosialisasikan prokes di masyarakat. Di kesempatan itu pula, beberapa paket sembako diserahkan secara simbolis dari Kabaintelkam dan Kapolda Sulsel kepada mahasiswa dalam rangka memperkuat jaring pengaman sosial. Kedatangan rombongan Kabaintelkam merupakan sebuah pernyataan bahwa meski pandemi tak jelas kapan usai, tetapi kebaikan tak boleh padam.
Sementara itu, di pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone,Sulawesi Selatan, tim kepolisian berhasil mencegah terjadinya peredaran narkoba pada 17 April 2021. Sabu seberat 89 kg berhasil diamankan setelah tersangka berhasil ditembak karena mencoba melawan dengan menabrakkan mobilnya ke tim yang sedang bertugas. Tersangka yang dibuntuti sejak ia berada di angkutan laut, akhirnya tewas dan seluruh barang bukti dibawa untuk dijadikan bahan penyelidikan lanjutan.
Kasus peredaran narkoba telah menjadi darurat ini, jika tak ada upaya preventif, akan jadi momok menakutkan bagi masyarakat Sulsel, terkhusus untuk generasi muda. Tiap tahun jumlah penyalahgunaanya tak pernah turun, meski di tengah pandemi. Hal ini, jadi tantangan baru bagi pihak kepolisian untuk mencari siasat penanggulangan narkoba di saat wabah belum selesai. Diperlukan upaya struktural yang masif dan terorganisir dijajaran Polda Sulsel dalam upaya penurunan kasus penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba selain mencelakakan diri sendiri, juga akan menghancurkan aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba menjadi mendesak. Kita tak ingin melihat satu generasi anak muda di Sulsel menghabiskan usianya di bilik rehabilitasi atau penjara.