Oleh: Purwanto M. Ali
OPINI – Ada kesalah-krapahan selama ini, seolah – olah Nusantara adalah identik dengan Indonesia, padahal Nusantara berbeda dengan Indonesia. Sebagaimana istilah Islam Nusantara yang merujuk pada keberadaan Islam di Indonesia.
Islam nusantara menurut penggagasnya adalah model Islam Indonesia atau istilah untuk menyebut wujud empiris Islam yang dikembangkan di Nusantara. Nusantara yang dimaksudkan adalah Indonesia.
Menurut pencetusnya, Islam Nusantara adalah sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, dan vernakularisasi terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam yang universal, yang sesuai dengan realitas budaya Indonesia.
Islam nusantara didefinisikan sebagai penafsiran Islam yang mempertimbangkan budaya dan adat istiadat lokal di Indonesia dalam merumuskan fikihnya.
Sedangkan arti Nusantara yang sebenarnya adalah kepulauan luar atau kepulauan diluar Pulau Jawa ( Luar Jawa ) dalam imperium Majapahit. Bisa dilihat dalam Kitab ( Kakawin ) Negarakertagama, Empu Prapanca ( 1365 M ) dan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada dalam Kitab Pararaton ( 1600 M ).
Selain itu, berdasarkan tulisan sejarawan Solco Walle Tromp berjudul ‘Uit de Salasila van Koetei’, dalam Journal of The Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, terbitan Brill, 1 Januari 1888 yang meneliti manuskrip Salasilah Kutai menyimpulkan bahwa Nusantara adalah nama asli Kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri pada abad ke-14.
Istilah Islam Nusantara diperkenalkan dan digalakkan oleh organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 2015. Secara tidak langsung tersirat makna bahwa Islam Nusantara adalah Islam ala NU atau sebaliknya Islam ala NU adalah Islam Nusantara. Karena mayoritas muslim di Indonesia adalah pengamal budaya keberagamaan NU.
Sedangkan NU dalam sejarahnya bermula dari Pulau Jawa dan mayoritas anggotanya berasal dan berada di Pulau Jawa. Dan kultur keberagamaan mayoritas jama’ah NU lebih banyak bercorak dan diwarnai oleh budaya keberagamaan Islam Jawa.
Padahal Nusantara berarti kepulauan Luar Jawa. Maka, berdasarkan asal bahasanya, arti Islam Nusantara adalah Islam Luar Jawa.
Nah, jadi salah kaprah kan ?
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan legion news.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi legion news.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

























