MAKASSAR, Legion News – Kemajuan teknologi abad ini mempercepat akses informasi kepada masyarakat, bukan hanya di daerah perkotaan tapi didaerah pelosok dan pedesaan masyarakat kita sudah dapat mengakses informasi sedemikian cepat.
Manfaatnya adalah berbagai informasi dapat begitu mudah diterima oleh masyarakat yang berkenaan seluruh dimensi kehidupan saat sekarang ini, tak terkecuali akses untuk belajar dengan berbagai ilmu seperti ilmu agama misalnya. Namun hal lain yang perlu menjadi perhatian bersama adalah belajar dari sumber informasi seperti internet misalnya pasti berbeda ketika belajar dari sumber asli yang mrmiliki otoritas keilmuan yang memadai.
Hal tersebut menjadi salah satu pesan yang disampaikan oleh Prof Kamaruddin Amin Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI saat membawakan taushiyah pada acara halal bi halal kebangsaan yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Makassar bersama Pemerintah Kota Makassar, Kodim 1408/BS Makassar dan Kapolrestabes Makassar yang digelar secara virtual, Jumat 19 Juni 2020.
“Menjadi penting bagi kita semua bagaimana memastikan anak-anak generasi muda kita belajar tidak cukup dengan hanya berdasarkan sumber internet atau media sosial semata, itu hanya menjadi suplemen ilmu saja. Sehingga kita perlu secara bersama seperti Nahdlatul Ulama yang memiliki banyak ulama dengan ilmu keagamaan yang mumpuni merespon kebutuhan anak millenial bagaimana belajar agama secara mudah dan cepat dari para ulama atau ilmuan yang memang memiliki otoritas keilmuan yang yang memadai,” ujar Prof. Kamaruddin Amin.
Karena menurutnya belajar agama dengan tidak memahami secara utuh terhadap suatu konteks masalah khususnya yang berkenaan dengan konsep kenegaraan, terkadang itu yang melahirkan adanya masyarakat kita khususnya anak-anak muda kita keliru memahami hubungan antara agama dan negara, yakni selalu mempertentangkan kedudukan agama dalam konsep kenegaraan atau sebaliknya. Maka ketika hal itu terjadi pasti soliditas dan komitmen kebangsaan kita pasti selalu terganggu atau memunculkan riak-riak.
Sementara itu Penjabat Walikota Makassar Prof Yusran Yusuf dalam sambutannya mengajak kepada seluruh elemen untuk senantiasa menjaga soliditas kebangsaan khususnya di masa pandemi Covid-19 ini, kalau kita solid dan bersatu seberat apapun permasalahan yang dihadapi pasti kita dapat lalui dan atasi secara bersama.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Makassar KH. Kaswad Sartono dalam sambutan silaturrahimnya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Makassar, jajaran TNI dan Polrestabes Makassar atas kebersamaan dan kerjasamanya sehingga acara halal bi halal kebangsaan berjalan dengan lancar.
Berbagai unsur menghadiri acara hilal bi halal kebangsaan selain dihadiri warga Nahdlatul Ulama, juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar H. Arsyad Ambo Tuo dan jajarannya, Ketua FKUB Kota Makassar Prof. Arifuddin Ahmad, Wakil Ketua PWNU Sulsel KH. Amirullah Amri, Sekretaris Umum DMI Kota Makassar Dr. Saifullah Rusmin, Ketua KNPI Kota Makassar Rio Christoper, Pimpinan Majelis-Majelis Agama dan elemen masyarakat lainnya.
Acara Halal bi Halal Kebangsaan secara virtual tersebut dipandu oleh Sekretaris Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Makassar Usman Sofian, dan ditutup dengan doa kebangsaan yang dipimpin oleh AGH. Baharuddin HS Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Makassar.(aswd)