JAKARTA, Legion-news Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri serta resmi meletakan batu pertama pembangunan Masjid At Tabayyun Meruya, Jakarta Barat. Jumat, (27/8).
Peletakan batu pertama masjid di Meruya tersebut dilakukan di tengah protes warga. Kehadiran Anies di sana sempat disambut tepuk tangan sejumlah warga yang menggelar aksi menolak pembangunan masjid.
Setibanya di sana Anies memberikan sambutan beberapa saat, lalu meletakkan batu pertama pembangunan dan menandatangani prasasti. Ia kemudian bergabung dengan sejumlah jamaah untuk menggelar salat jumat.
Usai menunaikan salat Jumat Anies menyampaikan pesanya seperti terekam dalam video berurasi 01:21 Gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa nama masjid At Tabayyun yang diberikan bermakna tidak tergesa-tergesa apalagi tidak melawan hukum, ucap Anies.
Dia melanjutkan, “Jadi prosesnya panjang loh! Antum memberikan nama terbaik, dan At Tabayun itu artinya tidak boleh tergesa-gesa, harus dikerjakan dengan benar, dengan tertib, taat semua ketentuan,” ucapnya.
“Saya ingin sampaikan kepada seluruh penggagas semua berikthiar semua ketentuan hukum harus dipenuhi dengan benar dengan baik. Sejarah perjalanan masjid ini 3 tahun adalah waktu yang amat singkat, Kenapa? Inshaallah tempat ini akan menjadi sumur pahala djariah yang akan terus mengalir pahalanya, tutup Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui pembangunan masjid di Taman Villa Meruya menjadi polemik. Masjid itu rencananya dibangun di atas area fasos seluas 1.078 m2 milik Pemprov DKI.
Pihak panitia pembangunan masjid mengklaim telah mendapat Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 1021 Tahun 2021 tentang Persetujuan Pemanfaatan Barang Milik Daerah Berupa Tanah yang Terletak di Taman Villa Meruya.
Salah satu poin SK itu menyetujui pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa tanah seluas 1.078 m2 kepada panitia. Pemanfaatan itu, diberikan dalam bentuk sewa menyewa untuk jangka waktu 5 tahun.
Namun, pembangunan masjid di atas lahan tersebut mendapat penolakan dari warga. Beberapa ketua RT yang menolak kemudian menggugat SK Anies ke PTUN Jakarta.
Bertepatan dengan peletakan batu pertama, sejumlah warga Taman Villa Meruya menggelar aksi di sekitar lokasi pembangunan.
Dilansir dari CNNIndonesia.com di lokasi, mayoritas yang melakukan aksi adalah ibu-ibu. Mereka berdiri di pinggir jalan dengan membawa sejumlah spanduk.
Spanduk itu antara lain bertuliskan “Selamatkan Ruang Terbuka Hijau Taman Villa Meruya untuk tetap menjadikannya paru-paru Kota Jakarta”, “Izin Konversi RTH menjadi rumah ibadah di TVM Blok C dibuat tanpa koordinasi para ketua RT dan warga TVM”. (Lnj)