JAKARTA || Legion-news.com Ketua Umum Eksponen Alumni HMI Pro Jokowi-Amin, Sukarno PG,S.Sos,M.AP sangat meyayangkan pernyataan Ferdinand Hutahaean yang sangat tidak beretika terhadap Himpunan Mahasiswa Islam.
Pernyataan Ferdinand yang termuat dalam satu media online yakni warta ekonomi online dengan tagline ”Ngerongrong Jokowi Turun, HMI Dikatain Ferdinand, Jangan Minum Pipis Onta Biar Otaknya Normal” telah mencoreng nama baik Himpunan Mahasiswa Islam.
Seharusnya Ferdinand Hutahean sebagai seorang aktivis menjadi contoh bagi para aktivis dan masyarakat dalam membuat statement, karena pernyataanya akan membuat kegaduhan dari sikapnya yang tidak beretika dan intelektual. Walau berbeda dalam cara pandang seharusnya adik-adik HMI diajak berdialog dan mencari solusi untuk negeri ini. Bahasa “jangan minum pipis onta” menurut Sukarno tidak lah mencerminkan seorang yang berintelektual dan paham etika.
Dalam mengcounter pernyataan Ketum PB HMI MPO Affandhy Ismail haruslah Ferdinand lebih bijak dan beretika.
Pernyataan Ferdinand Hutahean ini seolah-olah tendensi langsung kesemua kader HMI. Lebih pas nya dianonimkan pada kelompok tertentu dan itu dilekatkan pada HMI dan ini akan menimbulkan berbagai tafsiran, dan jelas akan membuat kegaduhan dan kekisruhan di tengah bangsa ini fokus perhatian pada perang melawan covid -19 yang semakin tinggi, sehingga memerlukan kekompakan bersama sebagai anak bangsa.
Sebagai Kader Alumni HMI, kami sangat tersinggung dengan pernyataan Ferdinand itu.
Untuk itu Ketua Umum Alumni HMI Pro Jokowi – Amin, Sukarno menghimbau kepada semua komponen bangsa, bahwa walau berbeda dalam cara pandang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara haruslah tetap mengedepankan etika dan norma yang dianut bangsa Indonesia
Sukarno menegaskan bahwa “Ferdinande Hutahean perlu membaca sejarah , selama ini kader dan alumni HMI telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, termasuk mengisi banyak jabatan publik, diantaranya sebagai menteri. Saat ini saja dalam Kabinet Indonesia Maju telah banyak Kader Alumni HMI yang menjadi menteri. Itu semua membuktikan, bahwa kader HMI adalah kader unggul, karena cerdas, normal dan beretika”.
Lebih lanjut Sukarno mengatakan “Siapapun yang menghina HMI dengan bahasa-bahasa yang tidak beretika, yang berujung pada pembunuhan karakter, maka sebagai Kader HMI kami akan laporkan sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan dan melanggar UU ITE”, Ucap sukarno.