LEGIONNEWS.COM – JENEPONTO, Kasus dugaan kecurangan pemilihan kepala daerah terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Desa Tolo Barat, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.
Kecurangan di Pilkada, Kabupaten Jeneponto itu diungkapkan oleh seorang warga desa Tolo Barat yang belum diketahui identitasnya. Dia mengungkapkan telah terjadi Kecurangan yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di TPS 5 Desa Tolo Barat.
“Tanggal 27 November perencanaan kejahatan memperoleh kemenangan oleh pasangan nomor 2. Karena terbukti dari semua (560) TPS rata rata pasangan 03 dikurangi, Masa sama semua dari jumlah TPS,” tutur warga Tolo Barat itu.
“Sekarang ini yang kita tuntut hentikan perhitungan, Ganti semua PPK, Termaksud Panwaslu dan Bawaslu,” kata pria berpeci hitam itu.
“Ganti semua itu. Perencana kejahatan,” tegas pria itu.
Dia pun mengungkapkan di kecamatan Kelara ada 100 kertas suara ditusuk oleh satu orang dan ditandatangani oleh satu orang juga.
Terkait itu oleh Komisioner Bawaslu Sulawesi Selatan, Syaiful Jihad mengatakan terindikasi 50 Daftar Pemilih Khusus (DPK) di Kecamatan Kelara.
“Untuk kasus Jeneponto, jajaran pengawas meminta TPS yang terindikasi, Ada pemilih DPK sebanyak 51 orang dan daftar hadirnya terindikasi ditandatangani oleh satu orang,” ungkap Komisioner Bawaslu Sulsel itu dalam keterangan tertulisnya. Sabtu (30/11)
“Diminta dipending proses rekap di Kecamatan Kelara tadi malam dan dalam proses penelitian dan pemeriksaan Panwascam dan Bawaslu Jeneponto,” katanya menambahkan. Sabtu (30/11)
Dijelaskannya bahwa di C Hasil (Plano) ditemukan 51 Pemilih DPK.
Di daftar hadir DPK ada tandatangan yang dicurigai hanya dilakukan oleh satu orang.
“Ini yang sementara diteliti teman-teman pengawas disana,” jelas Saiful Jihad
“Hanya 1 Tempat Pemungutan Suara. Itu di TPS 5 Tolo Barat, Kecamatan Kelara,” kata dia menambahkan. (LN)
