MAKASSAR||Legion News – Kampanye hari ke duabelas, Pasangan dengan nomor urut 2 H. Munafri Arifuddin, SH dan Dr. H Abd Rahman Bando,SP,.MM di wilayah Zona.II, Kecamatan Bontoala, Wajo, Ujung Tanah, Tallo dan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar. Kamis, (8/10/2020)
Rahman Bando, Memanfaatkan waktu jadwal kampanyenya di zona II, Mantan Kadis Pendidikan kota Makassar yang kini maju sebagai Calon Wakil Walikota Makassar, menemui warga dengan cara blusukan di pasar Bacan/pecinaan, Kecamatan Wajo, Kelurahan Melayu.
ARB akronim dari Abdu Rahman Bando ini menemui warga pencinaan, Mantan Kadis Pendidikan kota Makassar membuka dialognya bersama warga menceritakan sejarah hadirnya kawasan pencinaan di kota Makassar, Di kawasan jalan Sulawesi seperti menjadi cermin sejarah suku-suku thionghoa yang ada di Makassar.
Sejarah mencatat bahwa, Saudara-saudara kita dari thionghoa awalnya masuk di Makassar, Melalui pelabuhan Makassar, Suku pertama yang mendiami kawasan di Kecamatan Wajo adalah suku Hokkian tidak dapat dipastikan tahun berapa kehadiran saudara-saudara kita ini. Ungkap ARB
Saya baca tulisan Yerry Wirawan, Penulis buku Masyarakat Tionghoa Makassar beliau adalah dosen di Univesitas Sanata Dhama.
Dalam buku yang ditulisnya Keberadaan keramik yang berasal dari abad kesembilan atau kesepuluh tidak serta merta mengindikasikan keberadaan orang Tionghoa karena keramik digunakan sebagai alat tukar.
Berdasarkan penelitian, catatan mengenai kebeadaan orang Tionghoa didapatkan dari orang Inggris. Saat itu sebelum tahun 1615, ada orang Inggris yang ke Makassar yang bertemu orang Tionghoa yang sedang berdagang dikawasan jalan Sulawesi
ARB menambahkan bila dirinya dan Pak Munafri Arifuddin nantinya memimpin Maka perlunya kesetaraan antara etnis Tionghoa dan kebudayaan di Makassar, Singkat ARB.
Di Kecamatan Wajo, Pasangan Nomor urut 2 ini mendapat dukung puluhan RT/RW, Yang menyatakan sikap mendukung Paslon no 2 Appi-Rahman
Setelah bertatap muka dengan warga, Calon Wakil walikota Makassar ini lakukan Blusukan ke pasar Bacan, Kelurahan Melayu.
Dihadapan para pedagang, ARB menanyakan pendapatan para pedagang selama masa pandemi, Salah satu pedagang ikan mengatakan adanya penurunan pendapatan, Penyebabnya adalah rendahnya daya beli Masyarakat, Warga sekitar sini pak rata-rata bekerja disektor swasta, dan banyak wargadirumahkan oleh perusahaanya, Sewang salah satu pedangan di pasar Bacan.
Saat blusukan, ARB juga memberi edukasi kepada warga dan pedangan agar senatiasa sering menggunakan masker dan hand sanitizer, terlebih bapak-ibu selepas beraktivitas di pasar, sampaibdirumah membiasakan diri mencuci tangan, Tutu ARB mengakhiri safari politiknya di Kelurahan Melayu.(Let)