MAKASSAR||Legion-news.com Cell Tech Stemcell Center (CSC) Indonesia tanggap bencana gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 di Sulbar, Jumat (15/1/2021) lalu.
CSC menyalurkan bantuan tahap pertama melalui Panitia Tenas III IKA Smansa Makassar kepada korban yang terdampak sangat parah.
Dimana berdasarkan keterangan SAR Mission Coordinator (SMC) Basarnas Sulbar, sampai dengan Selasa (19/1/2021) total 90 korban meninggal dunia berhasil dievakuasi setelah gempa magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat (15/1/2021), pukul 02.28 waktu setempat menghantam Sulbar.
Adapun data berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, yang diperbarui per 18 Januari 2021 pukul 20.00 WIB untuk korban luka di Kabupaten Majene, yaitu 64 orang luka berat dan 4.421 orang mengungsi.
Kemudian di Kabupaten Mamuju sebanyak 189 orang luka berat dan 15.014 orang mengungsi.
Direktur Utama Celltech Stemcell Center Indonesia, Prof dr Deby Vinski MSc PhD, mengakui, sebagai anak bangsa terpanggil untuk membantu saudara dan sesama yang terkena bencana alam di Majene dan Mamuju, Sulbar.
Prof Deby yang juga Ketua Panitia Tenas III IKA Smansa Makassar dan Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, mengatakan, rombongan berangkat melalui darat dengan membawa bantuan obat-obatan, minuman, makanan, beras, selimut, bantal, dan masker.
“Termasuk mengirimkan relawan untuk bergabung dengan relawan lainnya di Sulbar termasuk sudah koordinasi dengan relawan yang duluan tiba, sehingga bantuan bisa tepat sasaran,” ujarnya.
Prof Deby didampingi Muchlisa Jusuf Kalla sebagai Wakil Ketua Tenas III IKA Smansa Makassar menjelaskan, komunikasi intens dilakukan dengan relawan dokter yang sudah duluan tiba di Sulbar, seperti IKA Smansa Makassar, IDI Kota Makassar serta IDI kabupate/kota lainnya untuk mengetahui kebutuhan mendesak apa yang dibutuhkan di lokasi.
“Hasil itulah yang dibawa CSC Indonesia bersama Panitia Tenas III IKA Smansa dengan titik fokus bantuan di Kecamatan Malunda, Majene, sebab merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak parah akibat gempa bumi Sulbar,” ujarnya.
“Selain itu, untuk kesuksesan acara Tenas III yang akan dilaksanakan 16 Oktober 2021 di Bali, disamping bantuan peduli korban gempa Sulbar, kami bersama Panitia Tenas III IKA Smansa Makassar juga menyalurkan bantuan kepada Panti Asuhan Murni, Jl Singa, Panti Asuhan Bustanul Islamiyah di Karuwusi, dan Panti Jompo di Jl Sungai Sadang, Kota Makassar. Semoga bantuan ini bermanfaat meringankan beban saudara kita yang membutuhkan,” jelas Prof Deby.
Marketing Communication CSC Indonesia, dr Wachyudi Muchsin SH, mengatakan, Celltech Stem Cell Laboratory (CSC) menghadirkan closed system yang merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia dilengkapi dengan Quantum Stem Cell terbaru. Bahkan, Singapura pun belum memilikinya ini, sehingga jadi pertama di Asia.
“Closed system ini pun memungkinkan jumlah stemcell ratusan juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin, karena semua dengan sistem terutup. Disamping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stemcell dari masing masing pasien,” jelasnya.
CSC Indonesia sendiri telah mendapatkan kepercayaan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 yang juga sekaligus penasehat WOCPM, HM Jusuf Kalla untuk pemindahan tali pusat cucunya dari luar negeri ke Indonesia. Termasuk memperoleh amanah dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sebagai tempat penyimpanan tali pusat cucunya.
“Kini, tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri dengan biaya mahal, kini sudah ada Celltech Stem Cell Laboratory (CSC) di Indonesia,” kata Dokter Yudi. (***)