MAKASSAR||Legion News – Kampanye hari ke empatbelas, Pasangan H. Munafri Arifuddin, SH dan Dr. H Abd Rahman Bando,SP,.MM di wilayah Zona.IV, Kecamatan Mariso, Mamajang dan Tamalate, Kota Makassar. Sabtu, (10/10/2020)
Calon wakil walikota Makassar, Rahman Bando, Kini lebih sering memilih berjalan sambil berdialog bersama warga setiap lorong, di zona yang menjadi jadwal silahturahminya
Mantan Kadis Pendidikan kota, ini merubah metode kampanye dialogisnya dengan menerapkan pendekatan budaya masyarakat Bugis-Makassar, Menurutnya, “Jangan sampai budaya adat kita tertelan waktu dengan perubahan yang tiap saat cepat terjadi”.
Saat bertemu warga saya mencoba dengan cara orang dulu saat hendak memimpin suatu pemerintahan, Pangaderreng/Pangngadakkang sistem norma dan aturan-aturan adat kita Dalam keseharian suku-suku yang ada di Sulawesi selatan ini baik Bugis, Makassar, Toraja, Luwu dan Mandar”.
Kita sejak kecil sudah ditanamkan untuk menghargai oranglain, hal terkecil semisal, dalam keseharian kita berhadapan dengan orang yang dituakan atau orang yang sangat di hormati dikampung ataupun pemimpin.
Mappatabe’/Attabe’ merupakan minta permisi untuk melewati arah orang lain, tetapi coba kita lebih mendalami maknanya “tabe’”. Tutur ARB
Kata tabe’ tersebut diikuti gerakan tangan kanan turun kebawah mengarah ketanah atau ketanah.
Itulah Perilaku kita orang Bugis,Makassar, Toraja, Luwu dan Mandar seperti demikian bahwa kita selalu mengucapkan kata ‘tabe’ simbol dari upaya menghargai dan menghormati siapapun orang dihadapan kita, tidak boleh berbuat sekehendak hati. Harus satunya kata dan perbuatan (Taro Ada Taro Gau)
“Suatu saat nanti kita dipercaya masyarakat sebagai pemimpin, maka kita sebagai rakyat biasa kemudian dipilih ataupun dipercaya menjadi pemimpin dari masyarakat, perilaku kita sesuai dengan perkataan, Dalam hal ini janji atas program kerja kita”.
ARB kembali menyapa warga di pasar Onta, Kelurahan Mandala, Mamajang Luar – Bonto biraeng didampingi RT-RW setempat.
Setelah dari Bonto biraeng, Rahman Bando melanjutkan kegiatan blusukannya ke Jl. Dangko Lr.31 Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate
Mantan Kadis Perikanan dan Kelautan kota Makassar ini setelah aktivitas politiknya selesai di kecamatan Tamalate melanjutkan perjalanan safari politiknya ke Jl. Dahlia tepatnya di Kampung Nelayan, Kelurahan Bontomarannu, Kecamatan Mariso, Saat menemui warga Kampung Nelayan, ARB mendapatkan keluhan dari warga terkait dengan pendidikan. RT, “Disini sarana pendidikan khususnya SMP tidak ada pak, Anak-anak yang melanjutkan pendidikan disini sekolahnya jauh, kalau ke sekolah butuh biaya tambahan, sementara warga disini keseharian sebagai nelayan, apalagi saat ini mencari hasil tangkapan ikan harus jauh keluar dan itu sangat membutuhkan biaya besar”.
Atas keluhan warga mantan Kadis Pendidikan ini, mengatakan nantinya dipercaya memimpin kota Makassar kebijakan yang akan kami lakukan akan segera membangun satu sekolah menengah pertama disini. Tegas Calon wakil walikota Makassar ini
Saat menjabat Rahman Bando, Sebagai pelopor pembangunan SMP tanpa membebani APBD kota Makassar, ada 10 SMP baru di Makassar diera dirinya menjabat Kadis Pendidikan. (Let)