MAKASSAR|Legion News – Para tokoh masyarakat yang terdiri dari para ketua LPM, BKM dan ketua RW yang tergabung dalam Tomas Sipakatau Appi Rahman, berharap pasangan calon walikota Makassar dan wakil walikota Makassar Munafri Arifuddin dan Abd. Rahman Bando, agar mengembalikan kejayaan semangat masyarakat Makassar untuk dikembalikan kejayaan Makassar sebagai kota dunia.
Para tokoh masyarakat yang terdiri dari 10 kecamatan ikut hadir pada kampanye dialogis ARB yang dipusatkan di Warkop KPK, Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Kamis 8/10. Dr.H.Abd, Rahman Bando, S.P.M.M. hadir dan mendengar aspirasi yang disampaikan Tomas Sipakatau yang juga pemilik warkop KP, Haji Bani.
Menurut Haji Bani, mantan anggota DPRD Kota Makassar dua periode ini, Makassar sudah menjadi kota dunia sejak masa kerajaan Gowa Tallo dengan terjadinya interaksi dengan negara-negara lain.
Kerajaan Tallo misalnya, kata Haji Bani, sudah membuka interaksi dengan sejumlah negara-negara luar di Eropa dan Asia sejak masa Kerajaan Karaeng Pattingalloang. “Orang tidak faham tentang Makassar kalau disebut Makassar menuju kota dunia. Padahal yang benar adalah kita butuh figur calon walikota Makassar yang bisa mengembalikan kejayaan Makassar sebagai kota dunia sejak masa Kerajaan Gowa dan Tallo. “Kami berharap Pak Appi dan Pak Rahman Bando bisa mengembalikan kejayaan Makassar sebagai kota dunia sejak masa Kerajaan Gowa dan Tallo yang dikenal sebagai pusat perdagangan di Indonesia Timur” kata Haji Bani.
Sementara itu, penggerak Tomas Sipakatau, Bachtiar Adnan Kusuma bersama ketua tokoh LPM Bontoala, Panakukang, Tamalate, Birka, Manggala, Ujungtanah, Tallo, Sangkarrang, Rappocini, setuju kalau Appi ARB jika terpilih menjadi walikota dan wakil walikota Makassar, mengembalikan kejayaan Makassar sebagai pusat perdagangan di Timur Indonesia sejak abad ke-17.
Bachtiar mengurai, kalau pada masa abad 17, Makassar tidak hanya mampu menguasai seluruh wilayah di Sulawesi Selatan, tetapi juga menjadi salah satu kekuatan maritim terkemuka di Nusantara. “Prestasi ini dicapai setelah Makassar menguasai pantai timur dan barat Sulawesi Selatan serta mengamankan posisinya sebagai titik persinggahan strategis dan jalur pelayaran terdekat antara Selat Malaka dan Maluku” jelas Bachtiar yang juga pembicara parenting ini.
Bachtiar berharap ARB bisa mengembalikan ketokohan dan nama besar seorang intelektual dan pemikir besar asal Kerajaan Tallo, Karaeng Pattingalloang yang diberi gelar The Great Pattingalolang yang telah berkarir pada bidang ilmu pnegetahuan dan teknologi yang punya nama besar dipercaturan intelektual di dunia. Sebagai bangsawan dan raja yang punya kemampuan berbahasa Perancis, Belanda, Soviet, Arab, Pattingalolang lanjut penuli buku birografi tokoh-tokoh nasional dan lokal ini, mengakui kalau Pattingallolang juga seorang birokrat teknokrat, pecinta astronomi, ahli teknik geodesi, ahli maritim, ekonom, penyair sastrawan membuktin keilmuwannya yang visioner melalui wasiat-wasiatnya dan pribadinya yang Islami.
“Saya melihat pribadi ARB adalah pribadi yang nyaris mengikuti pribadi dari seorang tokoh besar intelektual Makassar yang hidup pada masa pra kolonial Makassar pada 1600-1654 yang berhasil menaklukkan kota industri Somba Opu dalam perang kerajaan islam Gowa-Tallo melawan Belanda”. ARB punya kemampuan intelektusal tinggi, ahli maritim, pengusaha dan pendidik yang diharapkan bisa mengurai Makassar menjadi kota dunia yang maju, santun, humanis dan berbudaya” harap BAK.(*)