Alumni Maarif Institut Gagas Dialog Pendidikan Humanis Tanpa Kekerasan

Foto kanan Bachtiar Adnan Kusuma, tokoh literasi Sulsel, Kanan Kepsek SMA 20 Makassar, Mirdan Midding

MAKASSAR||Legion-news.com Terkait maraknya intoleran di dunia pendidikan di beberapa daerah di luar Sulsel, membuat dua Alumni sekolah kebangsaan Maarif Institut Angkatan 2017, sepakat menggelar Dialog Pendidikan Humanis Cegah Kekerasan.

Bachtiar Adnan Kusuma, tokoh literasi Sulsel yang pernah diusulkan sebagai penerima penghargaan MAARIF Award 2018, menjadi salah satu tokoh yang ikut serta pada Sekolah Kebangsaan Maarif Institut di Jakarta dan diikut sejumlah kepsek dan ketua komite sekolah dari Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Sulawesi pada 2017 di Jakarta.

Sementara Kepsek SMA 20 Makassar, Mirdan Midding juga tercatat alumni Maarif Institut sepakat mengangkat topik perlunya pendidikan humanis di setiap sekolah di Sulsel. Menurut Mirdan, tema ini menarik dan sesuai kondisi saat ini bahwa perlu ada upaya sejak dini mencegah sebelum maraknya aksi kekerasan dalam pendidikan baik pada level SMA, SMK. Karena itu, Mirdan yakib dengan dialog ini sekaligus menjawab SKB tiga menteri yang menekankan pendidikan kebhinekaan tanpa diskriminasi SARA.

Menurut BAK, dialog Pendidikan Humanis Tanpa Kekerasan, selain menghadirkan tokoh tokoh lintas agama juga mengundang Bunda Baca Sulsel Ir.Hj.Lies F Nurdin Abdullah, M.Agr. Sebagai Keynote speaker. BAK berharap dengan menggagas pendidikan humanis, akan mewujudkan Sulsel sebagai wilayah Ramah Anak dan Lingkungan sekaligus Menolak munculnya aksi kekerasan dalam lingkungan pendidikan.” Rencana dialog ini digelar pekan depan di Makassar” kata BAK, Minggu 7/2 di Kafe Pasifik Metro Tanjung Bunga Makassar.

Advertisement

Advertisement