Alami Kekerasan Saat Aksi, Mahasiswa Ternate Mengalami Luka Parah dan Alami Pendarahan Saat Buang Air Kecil.

0
Gambar : Salah satu korban A/n Oles (Aktivis LMND) akibat tindakan represif saat aksi 1 September 2025, saat ini lagi mendapat perawatan di RS Ummu Dr.H. Chasan Boesoirie, Ternate.
Gambar : Salah satu korban A/n Oles (Aktivis LMND) akibat tindakan represif saat aksi 1 September 2025, saat ini lagi mendapat perawatan di RS Ummu Dr.H. Chasan Boesoirie, Ternate.

LEGION NEWS || TERNATE – Salah satu mahasiswa peserta aksi yang ikut bergabung pada Aliansi Maluku Utara kini harus mengalami cedera yang sangat serius akibat mendapatkan tindakan represif saat aksi yang digelar pada Senin (01/09/2025), lalu.

Diketahui mahasiswa ini bernama lengkap Ansorudin Banapon, atau yang akrab disapa Olas (22). Olas merupakan salah satu aktivis dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) yang merupakan salah satu organisasi yang tergabung pada Aliansi Maluku Utara Menggugat.

Berdasarkan keterangan dari rekan-rekan satu aliansinya, tindakan kekerasaan yang dialami Olas ini, bermula ketika Olas
Ingin mengamankan diri saat aksi tidak berjalan kondusif dan mulai terjadi kericuhan , ucap kesaksian salah satu rekan Olas yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Saat aksi mulai tidak kondusif, Olas dan beberapa rekan lainnya melarikan diri untuk menghindari kericuhan. Di sekitar Tugu Depan Mesjid Raudhatul Hidayah Kalumata, mereka berpapasan dengan dua orang berpenampilan mencurigakan; mengenakan celana pendek, kaos, sendal, dan masker penutup wajah.

Kedua orang inilah yang diduga memicu eskalasi dengan melempari Mobil Water Canon milik kepolisian, lalu mengajak Olas dan kawan-kawannya untuk ikut lari. Ajakan tersebut diikuti hingga mereka sampai di sebuah jalan buntu. Olas yang melihat selokan, berinisiatif untuk bersembunyi di dalamnya. Namun, saat akan masuk, justru ditangkap oleh dua orang tersebut.

Saat ditangkap, Olas berusaha melihat wajah mereka, tetapi mereka sigap menutupi identitasnya. Olas sempat melawan dan berhasil melepaskan diri, tetapi akhirnya dikeroyok dan ditangkap paksa,” lanjutnya.

Setelah berhasil ditangkap, kondisi Olas semakin buruk. Kedua orang tersebut menutup wajah Olas dengan kain hitam dan mencekik lehernya. Tak lama kemudian, tiga hingga empat aparat kepolisian berseragam lengkap dengan perisai anti-huru hara dan baton menghampiri. Alih-alih melerai, aparat justru ikut memukuli Olas dari kepala hingga kaki. Pemukulan tersebut berlanjut hingga ke tempat penampungan sementara massa aksi yang ditahan.

Usai Olas ditangkap, Ia pun dibawa ke Polres Ternate. Dan sekitar pukul 22.00-23.00 WIT, ia dibawa ke RS Bayangkara Ternate untuk mendapatkan perawatan.

Berdasarkan kesaksian korban (red Olas), pada Minggu (02/09/2025) pada pagi harinya, Ia telah diijinkan untuk kembali pulang.

Namun, saat sudah berada di ruang tunggu, Olas justru kembali ditahan. Ia dan dua orang lainya yang merupakan peserta aksi yang ditahan, diajak kembali ke Polres Ternate untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Saat berada di Polres, Olas menceritakan situasi yang terjadi pada para teman-teman peserta aksi yang ditahan oleh kepolisian.

“Para massa aksi yang ditahan disuruh menyapu, mengepel, dan membersihkan puntung rokok”.

Sementara Ia sendiri, masih terbaring lesu di area tunggu”, tutur Olas.

Karena kondisinya yang semakin memburuk, Olas dan satu orang lainnya akhirnya dibawa kembali ke RS Bayangkara, lalu dirujuk ke RS Tentara Ternate untuk menjalani rontgen (X-ray).

Setelah proses rontgen selesai, pada sekitar pukul 13.00 WIT, Olas dan kawan-kawannya akhirnya diizinkan pulang.

“Dengan kondisi yang masih lemah, saya harus pulang dengan biaya saya sendiri, ucap Olas, menceritakan kekesalannya.

Sesampainya di rumah, Olas merasa kondisinya tidak kunjung membaik. Pihak Pada keluargapun akhirnya segera membawa Olas ke Rumah Sakit Chasan Boesorie untuk perawatan intensif.

Berdasarkan keterangan Ketua Wilayah LMND Maluku Utara , Mujahir Sabihi, saat dimintai keterangan terkait perkembangan kondisi Olas, Ia menjelaskan, bahwa saat ini kondisi Olas sangat memprihatikan, Olas juga perlu mengunakan kateter urine karena pendarahan yang Ia alami saat harus buang air kecil.

“Saat ini kondisi Hingga saat ini kondisi Olas sangat memprihatikan, Ia harus menggunakan kateter urine karena mengalami pendarahan saat buang air kecil. Bagian punggung, pundak kanan, dan kepalanya juga masih terasa sakit hebat”, ucapnya.

Sampai berita ini diturunkan, kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Advertisement