Makassar dan Sekitarnya Diguyur Hujan Selama Empat Hari, Ini Fungsi Kolam Regulasi Nipa-nipa

Kondisi Kolam Regulasi Nipa-nipa, Foto diambil pukul 15:05 Wita. Sabtu, (19/12/2020).

MAKASSAR||Legion News – Kota Makassar dan sekitarnya diguyur hujan sejak empat hari belakang ini, dengan intensitas sedang dan lebat, Badan Metereologi, Klimatologi Geofisika Makassar telah mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Selatan untuk pertanggal, 19 Desember 2020, Pukul 02.20 WITA. Berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat disertai Kilat/Petir dan angin kencang pada Pukul 02.50 WITA. Sabtu, (19/12).

Demikian Peringatan dini dari BMKG Makassar, untuk daerah Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa dan sekitarnya.

Foto udara Kolam Regulasi Nipa-nipa, Sumber foto Kemen PUPR

Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 05.30 WITA, seperti dikutip dari Prakirawan BMKG Makassar (http://www.bmkg.go.id.)

Advertisement

Kolam Regulasi Nipa-nipa, mengurangi resiko banjir pada 6 Kecamatan, yakni Patalassang, Moncongloe, Manggala, Panakukang, Tallo, dan Tamanlanrea

Kolam regulasi ini, terletak di Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Masih mampu menampung debet air hujan dari aliran air sungai Maros yang merupakan hilir dari Sungai Tallo di kota Makassar, Sungai tersebut melintasi perbatasan Kecamatan Moncongloe kabupaten Maros dan Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Kolam regulasi Nipa-nipa ini akan menyimpan air untuk sementara waktu selama terjadi puncak hujan ataupun bila terjadi banjir, Kolam regulasi ini tempat penampungan sementara melalui pelimpah (spillway) dan akan dialirkan kembali ke hilir Sungai Tallo melalui pintu pengatur dan/atau pompa air.

Kolam Regulasi Nipa-Nipa yang baru saja selesai pembangunannya tahun 2019, memiliki luas area 83,93 Ha dengan kapasitas tampung sebesar 2,74 juta m3.

Keberadaan Kolam Regulasi Nipa-Nipa ini diharapkan mampu mereduksi banjir sebesar 157 m3/detik atau 33% dari debit banjir rencana 25 tahun (Q25) = 481,83 m3/detik sehingga debit banjir yang mengalir di hilirnya mampu ditampung oleh Sungai Tallo.

Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas tampung Sungai Tallo akan dilakukan Normalisasi Sungai dan Tanggul sepanjang 3 kilometer pada tahun 2022. Kolam Nipa-Nipa ini diharapkan mampu mengurangi resiko banjir pada 6 Kecamatan, yakni Patalassang, Moncongloe, Manggala, Panakukang, Tallo, dan Tamanlanrea.

Nirwana warga di Blok 6 Perumnas Antang yang bertempat tinggal dikawasan rendah mengabarkan ke awak media mengatakan, Sejak sore pukul 17:00 Wita. Genangan air didepan rumahnya sudah setinggi betis orang dewasa, hingga pukul 23:00 Wita belum surut, Demikian hal yang sama juga dikabarkan Arif warga di Jl. Kecapi dan Jl. Biola blok X Perumnas Antang, air di kawasan langganan bajir tahunan itu. Mengatakan “Genangan air masih menggenangi permukiman warga setinggi lutut orang dewasa belum surut juga hingga malam ini pukul 23:47 Wita.

Warga di Blok VI, VIII dan Blo X Perumnas Antang sangat mengharapkan kolam regulasi Nipa-nipa, dapat berfungsi mengatasi banjir dikawasan tersebut, mengingat blok X Perumnas Antang, tidak terlalu  jauh dari Kolam regulasi tersebut, Harapnya.

Kolam Regulasi Nipa-Nipa dibangun sejak tahun 2015 hingga 2019 dibawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jenebarang Kementerian PUPR RI. (Az)

Advertisement