GOWA || Legion News- Gerakan Ayo Kuliah (GAK) merupakan kegiatan yang dicanangkan oleh Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) melalui Koordinator Wilayah III (Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Kepulauan Selayar). Kegiatan ini bertujuan membuka, dan memperluas akses Pendidikan Tinggi (PT) serta dukungan beasiswa bidikmisi/jenis beasiswa lainnya/keringanan UKT bagi siswa/Anak PKH kelas 12 melalui serangkaian kegiatan edukasi, motivasi dan pendampingan dari SDM PKH Sulawesi Selatan III.
Dalam arahannya, Koordinator Wilayah PKH Sulawesi Selatan III, Jupri, menerangkan “Kegiatan ini kami luncurkan dengan resmi mulai Tahun 2020 ini, sebagai salah satu upaya memberi warna baru dalam ber-PKH. Dengan mengingat bahwa Bansos PKH intervensinya hingga jenjang SMA/SLTA/SMK. Maka, semoga kegiatan ini bisa menjadi salah satu perantara terbukanya kesempatan yang sama kepada anak-anak PKH yang memiliki mimpi untuk melanjutkan pendidikan pada tingkatan Perguruan Tinggi. Sebagai salah satu jalan memperbaiki hidup dan derajat keluarga”. Ungkap Jupri, Jumat (18/09).
Target kami di kesempatan awal peluncuran “Gerakan Ayo Kuliah” (GAK) Tahun 2020 ini, adalah memberikan Edukasi, Sosialisasi, Motivasi, hingga Advokasi kepada anak didik PKH beserta orang tua (Penerima manfaat PKH) yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya wilayah III, Dengan harapan, semoga anak PKH berhasil masuk PT dan sebagaian besar mendapatkan beasiswa bidikmisi, beasiswa lainnya, serta keringanan UKT bila memungkinkan,” katannya.
Gerakan Ayo Kuliah (GAK) ini disambut baik oleh PPKH Kabupaten Gowa dengan mencetak sejumlah 62 Anak KPM PKH yang baru saja melanjutkan kuliah pada tahun ajaran 2020/2021 dan terdapat 48 Anak yang telah menjalani perkuliahan pada tahun-tahun sebelumnya di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Kabar yang lebih patut disyukuri, beberapa diantaranya yakni 22 anak mahasiswa semester awal yang berhasil menerima Beasiswa Program KIP Kuliah/Bidik Misi/LPDP. Sisanya, mereka belum beruntung mendapatkan kuliah gratis tersebut.
Salah satu Ibu KPM PKH, mengatakan, “saya juga berharap supaya anak saya mendapatkan kuliah gratis karena saya termasuk keluarga tidak mampu,” ungkap Beata Bamur.
Sebaran secara total 110 anak KPM PKH yang berhasil menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi yaitu 5 orang di UNHAS, 9 orang di UNM, 30 orang di UIN Alauddin, 9 orang di Akademi dan Politeknik, 23 orang di Sekolah Tinggi, 21 orang di Yayasan, dan 1 orang Magister di Monash Unversity (Australia).
Menurut Koordinator PKH Kabupaten Gowa, H.Amiruddin Dg Rewa, anak KPM PKH sudah seharusnya mendapatkan Beasiswa agar mereka tidak terkendala dengan biaya pendidikannya saat berhasil lolos masuk di Perguruan Tinggi. Keberhasilan Gerakan Ayo kuliah 2020 ini tentu membutuhkan peran pendamping sosial PKH yang secara langsung berkomunikasi dengan keluarga penerima manfaat PKH dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
Nofri Norman, pendamping Sosial Tugas Khusus Supervisor PKH Kab. Gowa menambahkan bahwa, “Setiap bulan pendamping sosial PKH mempunyai tugas untuk memberi motivasi dan advokasi tentang pentingnya anak melanjutkan pendidikan tinggi agar memutus rantai kemiskinan dan meraih kehidupan lebih baik,” terang Nofri. (rls\*PKH Pers)