LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Forum Peduli Bangsa yang terdiri atas ormas islam Brigade Muslim Indonesia (BMI) dan wadah organisasi keluarga besar TNI-Polri Barisan Anak Kolong (BARAK) melakukan aksi orasi kebangsaan di dua lokasi berbeda di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kamis (4/4/2024)
Orasi kebangsaan berlangsung di pusat kota makassar, Sekitar pukul 15:00 WITA, BMI dan BARAK menggelar aksi di Monumen Mandala di Jalan Jenderal A. Yani dan Sekitar pukul 16:30 WITA rombongan kedua ormas itu menuju kawasan kolong flyover Km. 4 Jalan Urip Sumoharjo.
Sebanyak 30 pemuda pemudi yang dipimpin Ketua Umum BMI, Muhammad Zulkifli, Ketua harian BMI Aji Hanif Muslim, Umar Hankam Ketua BARAK Sulsel, Syarifuddin Ketua BARAK Kota Makassar
Dalam aksi kebangsaannya itu kedua organisasi nasionalis berideologi Pancasila itu sepakat menyatakan kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mendukung langkah TNI/Polri dalam menegakan kedaulatan NKRI serta menumpas dan membasmi KKB di Papua.
Mereka menolak keras aksi terorisme, separatisme dan radikalisme, menolak keras tindakan makar OPM dengan segala underbouwnya yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
“Bagi mereka orang orang yang menyebut dirinya sebagai penggiat HAM dan bersuara lantang bila ada kelompok KKSB yang terbunuh, tetapi sebaliknya bila saudara saudara kita warga sipil, wanita dan anak anak yang diperkosa dan dibunuh secara keji, dimanakah suara kalian, penegakan HAM jangan kalian jangan tebang pilih ketika berteriak Hak Asasi Manusia,” ucap Zulkifli saat memulai orasi kebangsaan nya di Monumen Mandala. Kamis (4/4).
Orasi kebangsaan ini bermaksud menentang dan menolak adanya upaya dari segelintir orang maupun kelompok Simpatisan dan pendukung OPM/KKSB Mereka diketahui telah termakan isu tentang Papua Merdeka baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami mengutuk keras adanya upaya upaya Makar dan tindakan apapun dengan berbagai macam alibi untuk berusaha mengganggu keutuhan Negar,”
Dikatakannya, Papua telah menentukan nasib sendiri sebagai bagian dari NKRI sejak dulu. BMI dan BARAK meminta Polri dan TNI segera menangkap dan mengadili tokoh dan anggota kelompok kriminal separatis bersenjata, termaksud para pendukungnya yang telah merongrong kedaulatan negara.
Masa aksi dari BARAK membawa spanduk bertuliskan lanjutkan pembangunan Kantor Kodim, Rindam, Polda, Mako Brimob, Polres, Polsek dan Pos Militer di seluruh wilayah Tana Papua
“Masyarakat Indonesia pada umumnya mendukung upaya pemerintah terutama TNI-Polri dalam memberantas kelompok yang menamakan dirinya TPNPB-OPM dengan segala bentuk underbouw-nya. Sehingga diharapkan dapat menciptakan stabilitas di bumi Papua,” ujar penanggungjawab aksi Aji Hanif Muslim.
“Kami juga protes keras kepada para manusia manusia yang tidak memiliki nurani yang selalu mengatas namakan dirinya pejuang HAM. Saat kelompok KKB terbunuh atau teraniaya kalian teriak HAM sekarang Kami ingin tanya dimana suara Kalian saat saudara saudara kami penduduk Papua dan pendatang disiksa dengan cara sadis, saudara saudara kami di telanjangi, di perkosa, di cincang dan dibunuh dengan cara biadab, dimana suara kalian wahai manusia berhati iblissss,” teriak Hanif ditengah massa aksi.
Ditempat yang sama Ketua BARAK Sulsel Umar Hankam menyinggung kelompok HAM yang begitu getol soal tuding prajurit TNI yang telah melakukan penyiksaan terhadap warga sipil di Ilaga, Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Atasnama Defianus Kogoya.
“Saya heran dengan kelompok HAM ini sok paling Tuhan deh, Teriak-teriak TNI menyiksa warga sipil, namun belakang ternyata Defianus Kogoya itu bukan warga sipil, Malah belakang diketahui dari Kapolda Papua, Dia adalah Marianus Murib pelaku pembunuhan tenaga kesehatan dan pekerja gedung Puskesmas di Ilaga,” ujar Umar Hankam.
BMI dan BARAK ingin NKRI tetap utuh dan bersih dari para perongrong negara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara tegas kedua Ormas itu minta sekiranya pemerintah dalam hal ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mendengarkan tuntutan BMI, BARAK dan Tentunya mayoritas anak bangsa.
Adapun tuntutan BMI dan BARAK yang dibacakan Koordinator Aksi Aji Hanif Muslim;
PERTAMA, “Mendukung TNI/POLRI dalam memberantas separatis KKB di Papua dan meminta kepada pemerintah untuk segera mengerahkan pasukan terbaik untuk membumi hanguskan seluruh kelompok OPM Dan pengikutnya di tana papua”
KEDUA, “Mengusut dan menindak secara tegas segala bentuk pelanggaran HAM tanpa tebang pilih”
KETIGA, “Tangkap semua anggota KKB OPM hidup atau mati”
KEEMPAT, “Tangkap kembali Delfianus Kogoya anggota KKB dan lakukan proses hukum sesuai aturan berlaku”
KELIMA, ‘Meminta kepada seluruh jaksa dan hakim untuk memberi tuntutan dan vonis hukuman seberat mungkin kepada seluruh anggota KKB yang menjalani proses hukum”
KEENAM, “Lanjutkan OTSUS jilid 2 dan DOB untuk kemaslahatan dan kemajuan masyarakat Papua”
KETUJUH, “Cabut beasiswa seluruh mahasiswa putra-putri dan pulangkan semua mahasiswa yang terindikasi sebagai pendukung gerakan OPM”
KEDELAPAN, “Tutup semua Asrama Papua yang terindikasi sebagai tempat melakukan doktrinasi kepada mahasiswa untuk mendukung gerakan papua merdeka”
“Negara tidak perlu takut dengan aksi teror mereka, mereka wajib di perangi karna kita wajib menjaga keutuhan NKRI,’ tegas Ketua Brigade Muslim Indonesia, Muhammad Zulkifli.
Pada akhir aksi dinyanyikan lagu Maju tak gentar dan membakar replika bendera BK, Hal ini sebagai simbol menolak keras terhadap keberadaan serta segala bentuk kegiatan dan tindakan Makar yang dilakukan oleh Pok KKSB dan pendukungnya.
“Papua sah dalam bingkai NKRI, cinta damai dan lebih terpenting cinta kemerdekaan, cinta kedaulatan dan keutuhan NKRI,” kunci Zulkifli. (LN)