Isu Prabowo dapat Kickback Pembelian Pesawat Bekas dari Qatar, Mantan Mendag: Batal Beli, Korupsinya Dimana?

FOTO: Pesawat Tempur Rafale dari Prancis yang dipesan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan. (Ist)
FOTO: Pesawat Tempur Rafale dari Prancis yang dipesan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan. (Ist)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) sebanyak dua kali Muhammad Lutfi membantah kabar dugaan skandal adanya kickback atau komisi dalam rencana pembelian alutsista pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas oleh Kementerian Pertahanan RI dari pemerintah Qatar.

Bermula dari pemberitaan msn.com portal (web news aggregator (pengumpul berita yang berafiliasi dengan Microsoft) terkait dugaan skandal itu.

Disebutkan adanya upaya investigasi Badan Antikorupsi Uni Eropa (GRECO) terkait kontrak pembelian pesawat Mirage 2000-5 tersebut.

Kabar itu Lutfi yang mantan Menteri Perdagangan menilai kabar tersebut tidak benar adanya.

Advertisement

“ini permainan media yang sangat busuk, isu baru datang dari kalangan buzzer mereka bilang pak prabowo menerima suap, Apalagi isu itu menjelang pencoblosan,” kata Lutfi memberi keterangannya diberbagai platform media sosial seperti dilihat dan didengar, Ahad (11/2/2024).

“Saya mantan Mendag di dua presiden yang berbeda, Yaitu SBY dan Jokowi, Mendag ke 28 dan 33,” katanya.

“Baik saya akan menjelaskan Mirage 2000-5 adalah pesawat tempur yang menarik untuk kita beli demi mempersiapkan kesiapan tempur TNI angkatan udara kita. Pemerintah Qatar memang ingin menjual pesawat tempur bekas tersebut dan transaksi yang dilakukan secara tunai namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara utang,”

“Atas dasar itu Indonesia menggunakan agen perusahaan dari Republik Ceko, namun keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang ini akhirnya batal dilaksanakan, inilah fakta yang sesungguhnya,”

“Kalau barang saja belum ada dan deal-nya ditiadakan, kok bisa, dikatakan korupsi?”

“Dimana pemikiran kritis dan logisnya ini satu latihan untuk berpikir logis video atau informasi yang kamu lihat itu disebar oleh buzzer atau resmi dari timses sebuah paslon,”

“Kalau buzzer buzzer saja semakin dipertanyakan hoaksnya. Gosip ini yang dibahas buzzer 4 hari sebelum Pilpres, apakah bukan framing atau pembusukan politik?”

“Saya mohon anda semua untuk berpikir kritis logis, menggunakan fakta dan data yang ada di hari hari menjelang pemilu ini semoga sekarang sudah jelas,” tutup Lutfi.

Untuk diketahui Lutfi adalah mantan Menteri Perdagangan sebanyak dua kali yaitu pada akhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari tanggal 14 Februari hingga 20 Oktober 2014.

Pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju. Lutfi kembali menjabat sebagai Mendag sejak tanggal 23 Desember 2020 hingga 15 Juni 2022, menggantikan Agus Suparmanto. (LN)

Advertisement