LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Ustad kondang Abdul Somad mengunggah sebuah manuskrip bertuliskan bahasa Belanda.
Diperkirakan manuskrip itu ditulis sekita tahun 1642. Dalam tulisan berbahasa Belanda itu terungkap asal-usul penghuni pertama Pulau Rempang.
- Baca juga:
PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Buka Suara Usai Penetapan Tersangka Direktur Operasional oleh Kejagung - Baca juga:
Ketua Komisi III DPRD Tana Toraja Minta APH Tindak Tegas Penambang Liar
UAS akronim dari Ustaz Abdul Somad itu kembali memperlihatkan bentuk dukungannya kepada warga di Pulau Rempang yang kini sedang kisruh dengan pemerintah pusat dan serta daerah serta BP Batam.
UAS memposting sebuah manuskrip di tahun 1642 yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda. Manuskrip itu menjelaskan kondisi pulau rempang ketika tahun 1849.
Dalam ‘Jurnal Kepulauan Hindia’ karya Newbold tahun 1849 berjudul ‘Aku di Malaka’, disebutkan masyarakat di Pulau Rempang serupa dengan penduduk di wilayah Kesultanan Djohor atau Malaysia saat ini.
Mereka digambarkan tinggal di sekitar sungai dan pegunungan di daerah Nanningh dan Moar yang hidup dengan berkebun dan beternak hewan.
- Baca juga:
GMB Bakal Gelar Unras di Kejati Sulsel, Buyung: Kajari Jangan Hanya Gertak Sambal, Periksa Bupati Gowa! - Baca juga:
Sembunyi Diatas Plafon Rumah, Ridhana Tersangka Pembangunan Gedung Perpustakaan Makassar Dibekuk Intel Kejaksaan
Di keterangannya itu, UAS menuliskan jika Pulau Rempang sudah tercatat berpenduduk Bangsa Melayu, mereka bukti sejarah yang kokoh di Pulau Rempang. Manuskrip tersebut seolah membungkam informasi-infomasi yang mengatakan jika tanah Rempang adalah milik negara. Juga sebagai bukti yang membantah jika warga disana adalah pendatang. (**)