Menteri Bacaleg, Isu Reshuffle Merebak, Kapolri Bakal isi Menkominfo, Moeldoko Mentan

Foto kolase Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan 
Foto kolase Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan 

LEGIONNEWS.COM – POLITIK, Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dikabarkan didaftarkan resmi sebagai bakal calon anggota legeslatif (Bacaleg). Di Komisi Pemilihan Umum (KPU) oleh partai politik.

Usai sejumlah menteri didaftarkan sebagai Bacaleg di KPU, Isu reshuffle kabinet pun merebak.

Kabar reshuffle bakal ditempuh Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. Dilansir dari Poskota.co.id disebutkan akan ada 4 nama menteri baru buntut reshuffle kabinet yang akan dilakukan Jokowi.

Hal ini sejalan dengan gelagat Jokowi yang menyebut bakal melakukan perombakan alias reshuffle kabinet, termasuk aksi perubahan menteri-menteri berkaitan dengan proses pancalegan mereka di 2024.

Advertisement

Adapun tiga menteri di antaranya yang akan digeser yakni Johnny G Plate yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian (Mentan), Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan satu menteri yang masih dirahasiakan..

“Posisi Menkominfo akan diisi Listyo Sigit Prabowo, lalu Menteri Pertanian akan diisi Moeldoko, Chatib Basri Menkeu,” kata sumber tersebut.

Diketahui, beberapa waktu lalu, Jokowi menyebut NasDem telah memiliki koalisi sendiri. Maka itu, perombakan alias reshuffle kabinet dimungkinkan dilakukan pada menteri yang daftar menjadi anggota legislatif.

“Nyaleg juga diperbolehkan, tetapi tugas juga tidak boleh ditinggalkan (tugas Menteri), nanti akan ada evaluasi, dievaluasi. Kalau memang dirasa itu mengganggu, ganti, biar konsentrasi ke nyalegnya,” ujar Jokowi.

Tak hanya bagi Menteri yang jadi Caleg, reshuffle juga terbuka dilakukan pada Menteri yang mendaftar sebagai capres atau cawapres.

“Menteri yang nyapres juga sama. Kalau memang waktunya untuk kampanye kurang ya lebih baik cuti atau banyak saya kira yang penting jangan melanggar regulasi, jangan melanggar undang-undang,” katanya. (*)

Advertisement