LEGIONNEWS.COM – PANGKEP, Sejumlah mahasiswa Liukang Tangaya atau Himalaya datangi Kantor Kejaksaan Negeri Pangkep di jalan trans nasional Makassar-Pangkajene kepulauan. Jumat (27/1/2023)
Aksi sejumlah mahasiswa Himalaya itu mengingatkan agar Kejari Pangkep tidak hanya tinggal diam atas dugaan terjadinya perbuatan melawan hukum di pulau terluar di kabupaten Pangkep itu.
Pengaduan Terkait Dugaan Korupsi Bantuan Sosial dan bantuan pemerintah lainnya di Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep
Rafiudin selaku jendral lapangan membeberkan beberapa hal terkait dugaan itu kepada pihak kejaksaan.
Selain Rafiudin, Suskadi juga mengungkap adanya dugaan pungutan liar dalam Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep.
“PIP ini bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini merupakan program unggulan Presiden Jokowi, tapi sayang niat baik presiden memberi bantuan kepada masyarakat kepulauan justru disunat oknum di SMP Negeri 6 Liukang Tangaya, Pangkep,” imbuh Suskadi.
“Nominal per siswa penerima satu juta rupiah, Namun sesuai pengakuan orang tua siswa penerima program bantuan PIP. Mereka hanya menerima Rp400 ribu saja,” ungkap Suskadi dalam orasinya. Jumat.
Usai menggelar aksinya Himpunan mahasiswa asal kepulauan Liukang Tangaya itu menyerahkan 2 tuntutan mereka kepihak Kejari Pangkep
1. Kejaksaan Negeri Pangkep segera lakukan penyelidikan terkait dugaan Bansos yang di korupsi oleh pihak oknum POS Indonesia.
2. Kejaksaan Negeri Pangkep segera memanggil oknum sekolah SMA 6 Sapuka yang di duga adanya Praktik pungli Bansos PIP.
