EDUKASI||Legion News – Ingatkan kalian Short Message Service masyarakat Indonesia pada umumnya lebih suka menyebut singkatan dari kalimat tersebut dengan sebutan “SMS”.
Short Message Service (SMS) pertama muncul sekitaran bulan Desember 1992, Neil Papworth (22) anak muda yang pertama kali menemukan, Dia adalah seorang anak usia muda ahli di bidang arsitek perangkat lunak.
Kemudian teknologi Short Message Service dikembang serta dirancang oleh Friedhelm Hillebrand dan Bernard Ghillebaert, perusahaan GSM Corporation yang didirikan pada tahun 1984, mengembang tehnologi pesan elektronik tersebut.
Di indonesia sendiri, awal masyarakat mengenal teknologi Short Message Service setelah masukan telepon gengam, oleh beberapa perusahaan operater komunikasi mengenakan biaya percakapan Short Message Service (SMS) 160 karakter nilai berbayar dibebankan Rp350 sekali kirim pesan SMS.
Dengan makin berkembangnya tehnologi digital perlahan-lahan masyarakat di Indonesia sudah meninggalkan ataupun jarang menggunakan fasilitas aplikasi Short Message Service (SMS) walaupun disetiap pengguna android masih ditemukan Aplikasi pesan SMS.
Saat ini masyarakat kita lebih cenderung menggunakan pesan instant melalui WhatsApp atau Messenger, dengan pertimbangan penggunaan aplikasi WhatsApp dan Messenger tidak dibebankan biaya sekali kirim seperti yang berlaku pada aplikasi Short Message Service (SMS)
Padahal dahulu, Kita mengirimkan sebuah pesan ke seseorang itu harus berbayar. Kalau sekarang, cukup dengan paket data internet sebulan anda dapat melakukan ratusan pesan bisa dikirim secara gratis menggunakan aplikasi WhatsApp dan Messenger.(adm)