PALOPO, Legion-news.com, Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi (LMND) Palopo merayakan HUT ke -21 dengan menggelar dialog di I’D Coffee, Jl Andi Kambo, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Minggu (12/07/) malam.
Dialog bertema ‘Problematika Pendidikan ditengah Covid-19’ ini menghadirkan beberapa pemateri lintas organisasi.
Ketua GMKI Parinding, Ketua HMI Muhammad Aditya, Ketua LMND Didit Prananda, Ketua Bidang Kaderisasi PMII, Muh Rafly Setiawa dan Ketua PMKRI Yohanes.
Ketua LMND Palopo, Didit Prananda mengatakan, dialog tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan tentang banyaknya problem pendidikan ditengah Covid-19.
Sistem pendidikan kita tidak siap menghadapi Covid-19, terbukti metode pembelajaran dengan menggunakan daring online ini kurang efektif, dikarenakan tidak semua kalangan dapat mengaksesnya karena dibeberapa daerah masih ada yang belum tersentuh jaringan internet akibat belum meratanya pembangunan, dan juga platform yang di gunakan masih terbatas sehingga berdampak terhadap penyerapan materi pelajaran.
Perekonomian tengah mengalami kesulitan akibat Covid-19, namun mereka para pelajar masih harus tetap menyediakan biaya tambahan untuk dapat mengakses internet untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar.
Ditengah pandemi Covid-19 ini seharusnya pemerintah betul-betul serius memperhatikan dunia pendidikan, tetapi yang nampak malah sebaliknya dengan melihat serapan anggaran di Dirtjen Pendidikan Tinggi yang baru sekitar 5,84% dari total anggaran pendidikan sebesar 547,833 triliun, atau sekitar 32,002 triliun yang telah di gunakan namun faktanya di beberapa kampus mahasiswa masih begitu massif melakukan demonstrasi menuntut pengurangan UKT atau uang kuliah tunggal.
“Harapan kami pemerintah dalam merumuskan kebijakannya benar-benar memperhatikan setiap kondisi objektif yang ada di setiap-setiap daerah,” jelasnya.
Dialog tersebut dihadiri puluhan peserta dari berbagai kampus. Usai melakukan dialog pengurus LMND melakukan pemotongan tumpeng menandai perayaan HUT ke-21.(**)
Editor: Achmad K