LEGION NEWS.COM, JAYAPURA Juru Bicara (Jubir) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambon, kasus penyerangan tenaga kesehatan, pada 13 September 2021 lalu, dikarenakan seorang dokter lebih dulu mengeluarkan senjata, hingga mengakibatkan adu tembak.
“Saat kejadian tersebut dokter terlebih dahulu yang mengeluarkan senjata hingga menembak pasukan TPNPB, yang berakhir pada penyerangan dan pembakaran aset pemerintah kolonial Indonesia. Jadi pemicu serangan tersebut adalah dokter yang bersenjata”, tutur Sebby Sambon.
Dokter Restu Pamanggi yang kesehariannya bertugas di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang Papua membantah tudingan banyak pihak yang menyebutkan dirinya bertugas sambil membawa senjata api.
Dokter Restu menjadi salah satu tenaga kesehatan yang mengalami kekerasan fisik saat penyerangan nakes di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang Papua.
Ia dikeroyok, dipukul dengan besi dan senjata tajam dan dibuang ke jurang yang terletak di belakang puskesmas. Akibat penyerangan ini tangan kanan dokter Restu patah.
“Saya ini dokter biasa, melayani semua masyarakat. Warga di sana (Kiwirok) kenal saya semua. Saya masyarakat sipil biasa, tak pegang senjata api. Kalau saya pegang senjata, tak mungkin saya seperti ini,” kata dokter Restu kepada wartawan, Senin 20 September 2021.
Restu berkisah, saat kejadian penyerangan Puskesmas Kiwirok yang terjadi Senin 13 September 2021 sekitar pukul 09.00 WIT, ia dan beberapa nakes melarikan diri ke barak dokter.
“Pelaku terus melakukan penyerangan ke rumah. Saat kami diam di dalam rumah, pelaku juga mengejar kami.
Saat penyerangan, saya tak pegang senjata apapun. Saya sembunyi di rumah dan rumah saya diserang. Saya keluar dari rumah, saya pun diserang sampai tangan saya patah,” katanya.
Dokter Restu dan 8 orang tenaga kesehatan lainnya berhasil dievakuasi dari Kiwirok pada Kamis pekan lalu. Sampai saat ini 4 orang tenaga kesehatan masih dirawat di RS Marthen Indey dan 5 orang nakes lainnya yang mengalami luka ringan berada di rumah keluarga atau kerabat terdekat.
Akibat penyerangan nakes di Puskesmas Kiwirok, seorang nakes bernama Suster Gabriella Meilani (22) meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan penuh luka tusukan. Sementara satu orang mantri kesehatan Gerald Sokoy sampai saat ini masih dikabarkan hilang. [LP/kabarpapu]