JAKARTA || LegionNews.Com- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber atau Dirtipidsiber tengah menyelidiki dugaan kebocoran 279 juta data pribadi warga negara Indonesia (WNI) dengan meminta klarifikasi sejumlah pihak.
Anshar Ilo, Ketua Umum DPP Pemuda Solidaritas Merah Putih (P-SMP) meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan kebocoran data jutaan warga Indonesia yang berasal dari BPJS Kesehatan dan penegakan hukum untuk para pelaku.
“Kebocoran data yang berasal dari BPJS Kesehatan sangat berbahaya dan merugikan masyarakat, ini membuktikan perlindungan data pribadi di Indonesia masih sangat lemah,” ungkap Anshar ke Wartawan di Jakarta, Kamis (15/07).
Ia menuturkan, sampai saat ini belum ada hasil penyelidikan terbaru atas pihak oknum yang harus bertanggung jawab terkait kebocoran data pribadi masyarakat sebanyak 279 juta data penduduk.
Lebih lanjut katanya, pihaknya akan terus mengawal hingga tuntas dan memantau kasus kebocoran tersebut, ini tindak pidana murni yang mesti di pertanggung jawabkan oleh oknum yang bermain-main, hingga saat ini belum ada pihak, oknum yang menjadi tersangka.
“Ini jelas ada oknum yang bermain mengambil keuntungan dari kebocoran data BPJS Kesehatan tersebut, dari hasil penyelidikan Polri data itu dijual secara daring (online) di forum Raid Forums,” beber Pemuda asal Makassar ini. (**)