JAKARTA||Legion-news.com Dipenghujung Ramadan 2021, warga palestina masih belum bisa melaksanakan ibadah ramadan dengan aman. Terbukti pada jumat malam lalu, masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Al Aqsa diserang oleh tantara zionis Israel.
Belum diketahui secara pasti apa motif dari penyerangan ini. Yang jelas aksi penyerangan ini dilakukan secara brutal. Mulai dari kekerasan kepada kaum perempuan, penembakan peluru karet, hingga pelemparan granat setrum ke masyarakat sipil.
Tragedi ini memicu simpati publik. Banyak kalangan yang mengecam aksi penyerangan tantara Israel terhadap masyarakat yang sedang melakukan ibadah.
Bahrudin, Ketua KAMMI DKI Jakarta memandang bahwa apa yang terjadi di Masjid AL Aqsa merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa di tolerir. “Tindakan aparat menyerang masyarakat palestina ketika melaksanakan ibadah merupakan kejahatan kemanusiaan yg nyata dan melanggar hak asasi manusia.” Ungkapnya.
Dalam peristiwa ini lebih dari 200 orang yang mengalami luka termasuk jamaah sholat tarawih yang berada di Masjid Al Aqsa. Peyerangan di malam 27 ramadhan ini terjadi di 2 tempat sekaligus, pertama Masjid Al Aqsa, di gerbang Damaskus Kota Tua, dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Diyakini bahwa penyerangan ini menjadi rencana sistematis Israel untuk mengusir warga Palestina dari tanah airnya.
Atas terjadinya tragedi penyerangan ini, KAMMI DKI Jakarta menyatakan sikap sebagai berikut;
1. Mengecam aksi kekerasan yg dilakukan israel terhadap rakyat Palestina di Masjid Al Aqsa dan Syeikh Jarrah
2. Tindakan aparat menyerang masyarakat palestina ketika melaksanakan ibadah merupakan kejahatan kemanusiaan yang nyata dan melanggar hak asasi manusia
3. Mendesak dunia internasional untuk memberikan sanksi berat terhadap israel karena penyerangan tersebut.
Meskipun beberapa negara di Arab termasuk Turki dan Iran telah mengecam peristiwa tersebut, masih banyak masyarkat dan negara-negara lain yang menutup mata akan penjajahan dan penyerangan yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap warga Palestina. (Anas)