Pimpinan OPM Memilih Meja Perundingan, Lain Hal KKB: Siap Bertempur

Sumber foto Akun facebook Onei Papua Publisher

PAPUA||Legion-news.com  Beda pernyataan petinggi OPM-TPNPB diluar negeri dengan yang berjuang di hutan belantara. Ketua Umum Jeffrey Bomanak selaku Penanggung Jawab Politik Organisasi Papua Merdeka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat lebih memilih di meja Perundingan ketimbang perang terbuka dengan pihak TNI dan Polri.

Lain hal dengan pasukan yang Tentara Pembebasan Nasioanal Papua Barat atau Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) yang terus melakukan aksinya di wilayah pengunungan.

Akun facebook Onei Papua Publisher misalnya dalam tulisannya melakukan propaganda. Berikut tulisan lengkapnya.

Mengatakan bahwa; “Aku sebagai TPNPB/OPM akan laksanakan tanggun jawab yakni kebebasan Papua dari colonial Indonesia.”

Advertisement

“Maka itu aku bersiap berperang dengan ribuan militer Indonesia yang mana mendorop ke Papua.” Rabu, (28/4/2021)

“NKRI mendorop ratusan ribu personil ke Papua tetapi aku tidak akan mundur, aku tidak akan takut dengan itu pengiriman ratusan ribu personil ke Papua.” Tulisnya dalam unggahan laman akun media sosial facebook. Rabu (28/4/2021)

Militer Indonesia ke Papua itu tanpa alasan? apa benar militer indonesia datang untuk menghadapi dengan TPNPB/OPM atau menghadapi dengan rakyat papua yang tak bersalah atau pendoropan militer Indonesia ke Papua untuk menghadapi dengan rakyat Papua yang tidak punya alat perang seperti senjata atau apa maksud dan tujuan pendoropan militer ke Papua itu.

Aku TPNPB/OPM berpikir bahwa pendoropan militer Indonesia ke papua itu untuk melawan dengan aku TPNPB/OPM tetapi pendoropan militer Indonesia ke papua untuk mau mensiksa, membanta, membunuh kepada rakyat Papua tanpa alasan yang tidak jelas.

Saat ini militer Indonesia tidak dimiliki tentang negara indonesia adalah negara hukum saat ini, tanggun jawab mereka sebagai TNI/Polri mereka tidak dimiliki tentang uu nasional di indonesia.

Militer Indonesia memasang jaringan di benarkan bahwa; mereka jadi dokter, mereka jadi guru, mereka jadi pengojek, mereka jadi pedagan dan mereka jadi nelayan tujuan pendorop militer ke Papua.

Keadaan papua saat ini darurat militer Indonesia maka rakyat Papua takut karena militer Indonesia tanggun jawab mereka yang mereka jalankan yakni dikriminasi, intimidasi, membunuh dan pemerkosaan tanggun jawab militer Indonesia yang mereka jalan pada saat ini baik itu di seluruh tanah papua Sorong sampai Samarari dan juga militer indonesia ambil adribut budaya dimilik oleh rakyat papua.

Militer Indonesia bikin jago dengan rakyat Papua yang tak punya bersenjata sedangkan yang kami punya senjata yakni; TPNPB/OPM tetapi mereka tidak menghadapi atau melawan dengan kami TPNPB/OPM. (**)

Advertisement