Makassar, Legion News – Dewan Pimpinan Pusat SEMUT Celebes Nusantara Sulawesi Selatan salah satu organisasi yang menghimpun para seniman akhirnya angkat bicara terkait ketidak berdayaan mereka dalam menghadapi kemelut yang berkepanjangan ini akibat virus corona.
Melalui Humasnya Gusti, para seniman ini meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib mereka, mengingat selama tiga bulan ini tidak ada sama sekali pemasukan, dan banyak dari seniman rela menggadaikan barang barang berharganya, meminjam duit ke orang lain demi menghidupi keluarganya jelas Gusti.
Selama musibah Covid 19 menimpa bangsa ini, Semua seniman khususnya yg ada di Sulsel merasakan dampak yang luar biasa, dan bukan hanya di Sulsel “Seniman Semut Celebes Nusantara” yang ada di luar Sulawesi pun merasakan hal yang sama. Sehingga kami merasakan duka yang mendalam karena tidak adanya penghasilan yg kami dapatkan selama 3 bulan terakhir.
Banyak pentas seni yang di batalkan di karenakan tidak di perbolehkan oleh aturan yang ditetapkan, seperti keramaian berkumpul dan lain-lain, sementara pelaku seni di setiap pentas menghadirkan banyak orang, jika mengandalkan skill kami hanya bisa menghasilkan kebutuhan ekonomi melalui seni terang Gusti.
Seniman Celebes Nusantara yg ada di kabupaten kota juga demikian, seperti yang diraskan oleh teman-teman seniman di makassar, kaharuddin ketua SEMUT makassar mengungkapkan mereka merasakan dampak yang sangat memilukan, kami sudah tak mampu lagi berbuat apa-apa, harapan kami hanya kepada pemangku kebijakan, dan perlu sy sampaikan bahwa mayoritas rekan-rekan yang tergabung dalam organisasi SEMUT Celebes Nusantara tdk ada pekerjaan lain.
Untuk menghidupi keluarga, kami bekerja dari panggung ke panggung seperti electone di acara nikahan dan acara-acara pertemuan lanjut Gusti.
Semua seniman yang tergabung dalam Celebes Nusantara ini juga mengharapkan adanya kebijaksanaan dari pemerintah, kalaupun mall, toko-toko, dan cafe diperbolehkan untuk beraktifitas dengan menggunakan protap sosial distance, maka kami juga dengan kerendahan hati agar diberikan kebijaksanaan yang sama, tolong dengarkan aspirasi kami ungkap Gusti.
Senada dengan hal itu, Syarifuddin Daeng Punna yang juga merupakan tokoh sekaligus pemerhati seni dan budaya sulsel, meminta pemerintah untu serius memperhatikan seniman yang ada di sulsel, sebab mereka ini hanya menguasai skill di bidang seni saja khususnya bermusik, sementara pekerjaan mereka tidak ada yang lain, mereka hanya bisa bertahan hidup dari satu panggung ke panggung yang lain kasian, jadi tabe mereka butuh di perhatikan tolong agar aspirasi ini bisa diakomodir, pungkas SAdAP.
Sebagai senior di komunitas seni, saya prihatin dengan keadaan mereka tutup SAdAP. (*)