4 Jam Jalan Raya Antang ditutup unras, Anggota DPRD Sulsel RP di “Sandera”

FOTO: Warga Antang blokade Jalan Poros Provinsi dan gelar aksi demostrasi. Selasa, (31/5)
FOTO: Warga Antang blokade Jalan Poros Provinsi dan gelar aksi demostrasi. Selasa, (31/5)

LEGION NEWS.COM – Sekitar 4 jam pengunjuk rasa jilid II dari Aliansi Pemuda dan Masyarakat Antang menutup jalan Provinsi di Jln Raya Antang Makassar menyikapi kondisi jalan yang rusak berlubang, Selasa siang hingga Selasa sore (31/5).

Sekitar 100 Pengunjukrasa (unras) yang dipimpin Sekertaris LPM Kelurahan Antang M.Kasim SPd,MPd membentang spanduk yang minta Kepala Dinas PUPR Prov Sulsel dicopot. Mereka menuntut Pemkot, Pemprov dan anggota DPRD berkolaborasi segera mencari solusi dan profesional memperbaiki jalan dan drainase agar tidak mencelakai atau merugikan pengendara.

Anggota Komisi D, DPRD Sulsel H. Rahman Pina, S.Ip, M.Si (F-Golkar) kepada Pengunjukrasa berjanji segera akan merealisasi perbaikan jalan, namun mereka “menyandera” agar pernyataannya dibuat dan ditandatangani secara tertulis.

“Kami membuka blokade jalan kalau Pak Dewan buat tertulis untuk dibawa ke PUPR Pemprov Sulsel”, tutur Kasim yang juga Kepala SMP Neg 19, di tengah massanya dan berjanji akan turun lagi bila tak terealisir.

Advertisement

Rahman Pina yang memang penduduk asli di Kecamatan Manggala mengungkapkan, Tim dari Pemprov sudah turun meninjau lapangan seluas 570 m2 dan akan mengerjakan bulan Juni dan Juli ini, dengan menggunakan anggaran lain utk betonisasi karena rusak parah.

” Sudah dianggarkan 2023, namun rusak parah dan mendesak terpaksa gunakan anggaran lain dulu”, katanya, sebelum membubuhkan tandatangan “kesepakatan” dengan masyarakat.

Mereka membuka jalan setelah kembali membawa surat pernyataan itu ke kantor PUPR Sulsel, sekitar pukul 17.15 sore.

Sebelum aksi sekitar pukul 13.00 siang, Kapolsek Kompol H.Edhy Supriadi Idtus, SH duduk bersama pengunjukrasa membahas isi orasi agar berjalan tertib.

“Alhamduillah berlangsung aman dan terkendali” ,tutur Kapolsek yang sehari sebelumnya berinisiatif menimbun jalan rusak tersebut sebagai alternatif cegah macet, ketika menjawab awak media.

Sebelum bubar, mereka berniat akan turun lagi apabila tak ada realisasi.

Sementara itu sejumlah pengamat menyayangkan kurangnya kehadiran Pemerintah setempat memberi support dalam beberapakali aksi sebagai rasa keprihatinsn untuk kemasylahatan rakyatnya.

Advertisement