Zona Merah, Ini Tugas Camat dan Lurah di Makassar

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat memimpin rapat dengan para SKPD di Makassar, Jumat, (23/7)

MAKASSAR||Legion-news.com Kota Makassar mengalami lonjakan kasus COVID-19 hal ini menjadi perhatian Pemerintah kota Makassar. Warga terkonfirmasi positif COVID-19 mengalami trend peningkatan pada pekan terakhir, Menjadi salah satu kawasan zona Merah.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Jumat, mengatakan penyebaran COVID-19 yang mengalami peningkatan pada pekan terakhir membuat pihaknya mengambil langkah taktis dan antisipatif.

Seperti dilansir dari Antaranews, Walikota Makassar ini menyampaikan, “Makassar salah satu kota yang tingkat penularan kasusnya melonjak dan karena itu kita semua sudah antisipasi dan mengambil langkah taktis itu, termasuk memastikan keperluan medis terpenuhi,” katanya.

Seluruh kepala SKPD, camat, kepala puskesmas, “master covid”, dan tim isolasi apung agar bersama-sama merumuskan langkah yang akan dilakukan agar menekan grafik COVID-19.

Advertisement

Dengan program Makassar Recover yakni menurunkan Satgas Detektor, Satgas Raika,dan Covid Hunter diharapkan menyelamatkan nyawa masyarakat Makassar dari paparan COVID-19 mengingat varian baru penyebarannya begitu cepat.

“Terima kasih atas kerja sama semua pihak. Satgas detektor sudah bekerja maksimal dan ditemukan ada beberapa warga yang terindikasi terpapar COVID-19. Ini juga sesuai dengan instruksi Presiden RI yang meminta pengawasan dilakukan dari tingkat RT/RW,” ujarnya.

Ia mengatakan akan menambah tenaga medis dari lima universitas kedokteran di Makassar untuk menunjang kerja tim di lapangan.

“Kita tambah pasukan agar misi penyelamatan ini bisa berjalan maksimal. Targetnya vaksinasi masyarakat bisa berjalan 100 persen setiap hari. Ini juga butuh tim. Olehnya itu penambahan relawan dan tenaga medis di siapkan,” katanya

Agar menghindari adanya masyarakat terlambat mendapatkan bantuan medis, ia meminta stok keperluan medis diperhatikan dan harus memiliki cadangan.

“Kita harus siapkan cadangan. Apapun akan saya lakukan untuk rakyat Makassar. Obat, vitamin, Genose, antigen, PCR, dan oksigen harus dalam keadaan tercukupi dan sediakan stok. Kita berjaga jangan sampai terjadi lonjakan,” katanya.

Terkait dengan kendala dihadapi tim di lapangan, seperti warga menolak tes usap PCR dan vaksinasi, Danny meminta peran serta lurah dan camat untuk memberi edukasi.

“Tugas camat dan lurah yaitu edukasi masker, vaksinasi, dan PCR pada masyarakat. Hilangkan ketakutan warga dan berikan informasi kesehatan yang benar agar tim di bawah bisa bekerja maksimal,” ujarnya.

Saat ini, Kota Makassar memiliki ketersediaan 400.000 antigen dan 12.000 PCR yang dapat mendeteksi empat jenis varian COVID-19, sedangkan tabung oksigen akan segera ada penambahan untuk didistribusikan ke puskesmas di daerah itu.

Tim yang bertugas dibagi menjadi tiga jadwal, yakni pukul 08.00-17.00 Wita sebanyak 10.000 personel, pukul 17.00-24.00 Wita berada di wilayah masing-masing kecamatan, dan pukul 24.00-08.00 Wita fokus pada lima dapil yang telah dibagi. Operasional tempat isolasi apung rencananya mulai Senin (26/7). (***)

Advertisement