WRC Sebut Isu Korupsi di Pilkada Memang Seksi Tapi Tidak Tepat

FOTO: Ketua Tim Investigasi WRC Pengawas Aset Negara Republik Indonesia Provinsi Sulsel, Din Arie Lutfi A.
FOTO: Ketua Tim Investigasi WRC Pengawas Aset Negara Republik Indonesia Provinsi Sulsel, Din Arie Lutfi A.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Lembaga anti rasuah Watch Relation of Corupption (WRC) Sulsel mengatakan sayangnya isu kasus korupsi itu selalu diawali dengan dugaan kemudian di framing sebesar besarnya untuk kepentingan politik orang orang tertentu.

“Bicara korupsi itu, perkara bicara dalil, Bicara dalil tentunya kita bicara fakta hukum. Selama wacana korupsi masih berputar di wilayah dugaan maka diyakini adalah upaya pembusukan karakter yang ditujukan kepada orang tertentu. Dalam konteks politik Pilkada itu tidak bagus bagi pembangunan politik lokal,” ujar Din Arie Lutfi A. Koordinator Divisi Pengawas dan Penindakan WRC Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kata Din Arie, Wacana korupsi yang ditudingkan di wilayah kabupaten Enrekang terkait dengan apapun selama itu belum berkekuatan hukum tetap maka itu adalah penggiringan opini publik maka adalah black campaign.

“Indikatornya, semua kasus hukum yang ditangani aparat penegak hukum ditunda di momentum kostetasi Pilkada,” imbuh mahasiswa program Pascasarjana universitas Hasanuddin Makassar itu. Jumat petang (25/10)

Advertisement

“Kenapa negara mengambil langkah itu? Agar tidak terjadi kampanye hitam (black campaign), dan tidak ada satu calon yang menjadikan suatu isu untuk menjatuhkan calon yang lain,” beber Din Arie.

“Jadi sudahilah isu dugaan korupsi yang massif di Kampanyekan di kabupaten Enrekang,” lanjutnya.

“Saatnya berkompetisi dengan sehat, bagun kesadaran politik masyarakat Enrekang dengan citra bukan dengan sentimen,” kunci Din Arie.

Advertisement