JAKARTA||Legion News – Watch Relation of Corruption (WRC) Sulsel dan Barisan Mahasiswa Anti Korupsi (BASMI) Sulsel, mendatangi Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) Kompleks Kawasan Rasuna Epicetrum Lot.11 B Setia Budi Kuningan Jakarta Selatan. Jum’at, (07/08).
Maksud dan tujuan kedatangan dua lembaga anti korupsi di Sulsel terkait dengan persoalan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Provinsi Sulawesi-selatan.
Taufiq mengatakan, “di LKPP, lembaga kami ingin menyampaikan persoalan terkait dengan proses lelang secara elektronik yang dikelolah oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan, banyak laporan serta keluhan para penyedia yang merasa dirugikan saat mengikuti proses lelang di LPSE Sulsel. Jelas Taufiq perwakilan WRC Sulsel.
Selain itu adanya proses eror saat memasukan penawaran, ada beberapa kasus nilai penawaran yang masuk di (Apendo) beda dengan nilai ketika nilai penawaran ditampilkan dalam aplikasi pengadaan milik Pemprov Sulsel, sehingga nilai penawaran rekanan melebih nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) inikan jadi permasalahan.
Langkah WRC dan BASMi Sulsel, ke Jakarta menemui pimpinan LKPP ini dilakukan karena sulitnya menemui
Sari Pujiastuti Kepala Bagian Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Pada Biro Pembangunan dan Pengadaan Barang/Jasa Setda Provinsi Sulawesi Selatan
“Sari Pujiastuti SKM MKes adalah Master Kesehatan yang dilantik Gubernur Sulsel untuk membawahi Biro yang menangani proses lelang/ tender pengadaan barang dan jasa”, ungkap Akmal.
Andi Akmal, “sudah kesekian kali lembaga kami ingin menemui Sari Pujiastuti tapi yang bersangkutan selalu menghindar, Mobil kepala Biro ada dikantor bahkan yang bersangkutan ada di dalam ruangannya tapi staf biro selalu mengatakan sedang rapat di ruangan lain, inikan kurang baik bagi pelayanan, tentu pejabat seperti ini kami anggap tidak mau menemui tamu yang datang, beda dengan pejabat sebelumnya, kata Akmal.
Banyak permasalahan di tempat pelelangan milik pemerintah Sulsel tersebut, bahkan diduga ada perusahaan rental memenangi proyek pengerjaan jalan senilai Rp48 milyar, kami BASMi Sulsel sudah mendatangi kantor pemenang tender tapi yang didapati tempat foto copy di jalan Perintis Kemerdekaan, tutup Akmal.