Wouw! Hanya Berjarak Kurang dari 700 km, Markas Pesawat Pembom Nuklir Milik China Berada Tak Jauh dari Natuna

Foto Pesawat Pembom Nuklir China Xian H-6.

HANKAM||Legion-news.com Baru-baru ini Indonesia dihebohkan atas temuan nelayan di perairan Kepulauan Selayar berupa benda asing diduga drone, atas temuan benda asing tersebut menadi perbincangan hangat para politisi, Namun temuan diduga drone tersebut dibantah oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono melalui konfrensi pers Senin (4/1) lalu. Bahwa yang ditemukan oleh nelayan adalah Sea glider.

Kepulauan Spratly (sumber foto akun youtube Cities of the World)

Belum tuntas dengan kasus kapal selam mata-mata yang diduga milik China, kini kabar mengejutkan datang lagi.

Rupanya, China telah mempersiapkan diri jika perang meletus karena klaim Nine Dash Line mereka di Pasifik.

Dikutip dari PLA Daily, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China diketahui sejak 2014 telah membangun pangkalan militer di Fiery Cross Reef.

Advertisement

Fiery Cross Reef merupakan terumbu karang yang menonjol ke permukaan laut dan terletak di Kepulauan Spratly.

China memang sengaja mengubah terumbu karang tersebut menjadi pangkalan militer terpadu karena letaknya amat strategis bagi kepentingan klaim Nine Dash Line.

Di sana ada landasan udara sepanjang 3,3 km yang bisa didarati berbagai macam pesawat militer.

Sejak tahun 2016 lalu pangkalan ini selesai dibangun dan sekarang sudah beroperasi.

Empat tahun beroperasi, sampai saat ini Fiery Cross Reef menjadi pangkalan aju bagi satuan AL China ketika beroperasi di Laut China Selatan (LCS).

Beberapa jet tempur juga disinyalir ditempatkan di Fiery Cross Reef.

Perlu diwaspadai juga jika Fiery Cross Reef mempunyai kemampuan mengoperasionalkan pesawat pembom nuklir China Xian H-6.

H-6 sendiri mempunyai radius jelajah mencapai 1.800 – 6.000 km dan mampu membawa Rudal Balistik Dongfeng -21D atau rudal supersonic CJ-100 dengan radius tembak 1.500 km.

Angka yang mengkhawatirkan karena Fiery Cross Reef ini hanya berjarak kurang dari 700 km dari pulau Natuna milik Indonesia.

Bukan tidak mungkin di masa depan tidak hanya kapal coast guard saja yang merangsek memasuki Natuna Utara namun pembom nuklir H-6 juga bakal ikutan lantaran sebagian ZEE Indonesia di sana diklaim dalam Nine Dash Line.

Rasa-rasanya memang tepat TNI membangun Batalyon Komposit di Natuna untuk mengantisipasi pergerakan militer China dari Fiery Cross Reef. (**)

Advertisement