LEGION NEWS COM – Kembali “Aliansi WTL Menggugat,” menggelar aksi protes terhadap gubernur Sulawesi Selatan. Aksi untuk yang kali ketiga ini membuat mereka, mahasiswa asal Luwu Raya menilai Andi Sudirman Sulaiman tidak menghargai masyarakat Wija To Luwu.
Gubernur pengganti Nurdin Abdullah dinilai tidak menghargai aksi mereka selama ini.
“Aliansi WTL Menggugat” gerakan itu bermula dari pernyataan Gubernur Sulsel yang ingin mengeluarkan Rampi dari sulsel dan Indonesia. Atas statment itulah mengundang kritikan juga kemarahan WTL se-Indonesia.
Ipmil Raya sebagai representasi perjuangan masyarakat Luwu Raya angkat suara sebagai upaya penegakkan harkat dan martabat WTL.
Yandi selaku Jenderal Lapangan mengatakan, bahwa sampai detik ini tidak ada itikad baik dari Gubernur Sulsel untuk mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka atas statmentnya yang telah melukai masyarakat Rampi dan Luwu Raya.
Yandi, “ini tanda kegagalan Gubernur memimpin Sulsel. Sekaligus kegagagalan Gubernur mengakomodir semua Golongan. Padahal sejadinya pemimpin yang baik adalah dia yang hadir memberi solusi ketika rakyatnya datang menjerit juga memiliki kemampuan merangkul seluruh Golongan dalam wilayah yang ia pimpin,” kata Jenderal lapangan ini saat menyampaikan orasinya di pelataran kantor gubernur Sulsel. Senin (23/5)
“Biarlah sejarah dunia menjadi saksi kebobrokan juga ketidakmampuan Andi Sudirman Sulaiman memimpin Sulsel,” tegas dia.
Pun, Karena sejarah yang baik adalah sejarah yang mencatat kegagalan dan ketidakbecusan pemimpin dalam mengawal wilayahnya,” tutur aktivis UMI Makassar ini.
Dia menambahkan, Kemudian berangkat dari kekecewaan masyarakat Luwu Raya, seluruh Elemen WTL telah bersepakat untuk semakin getol juga bersemangat menggaungkan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya, sebab selama ini Pemprov Sulsel dianggap gagal memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Luwu Raya.
“Gerakan ini tak akan berkesudahan, bahkan akan berjilid-jilid hingga Gubernur Sulsel meminta maaf kepada masyarakat Rampi dan Luwu Raya. Sebab bagi Wija To Luwu menegakkan siri’ adalah segalanya,” tegas putra Luwu ini. (rls)