LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pengamat Politik dan Hankam dari Universitas Muhammadiyah, Arqam Azikin menilai mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) lebih tepat maju kembali sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Jabar.
“Saya menilai Ridwan Kamil lebih tepat kembali maju sebagai Cagub di Jawa Barat. Kenapa demikian, karena basis politik RK sangat kuat ditengah masyarakat di Jabar tentu begitupun basis politik internal DPD partai Golkar se Jabar sudah lebih mudah digerakkan konsolidasinya dalam menghadapi cagub lainnya,” ujar Arqam kepada media Jumat malam (12/4).
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah itu menilai Erwin Aksa (EA) yang baru saja terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta III itu untuk fokus di Senayan.
“Dalam kondisi baru saja terpilih sebagai anggota DPR RI dapil Jakarta dan peraih suara besar, sebaiknya EA tetap di posisi Fraksi Partai Golkar di DPR RI,” tutur Arqam.
Dikatakannya, Kehadiran EA Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR RI punya manfaat lebih signifikan dalam peran strategis EA di DPR RI/MPR RI, dibandingkan masuk dalam pertarungan sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Jakarta.
“Di FPG, peran EA pun dapat lebih maksimal, juga di DPP Golkar untuk tugas partai yang lebih taktis jangka pendek dan jangka panjang. Jangan sampai, Masuknya EA di proses pilgub DKI, hanya merupakan ‘Jebakan Politik’ bagi EA agar terhambat masuk di Fraksi PG DPR RI,” katanya.
Arqam menilai Ahmad Zaki Iskandar (AZI) sosok yang tepat maju sebagai calon Cagub DKI yang diusung partai golkar nantinya. Dengan dalih AZI sudah mengetahui ruang basis politik di Jakarta.
“Sebagai Ketua DPD Golkar DKI Ahmad Zaki lebih pas maju sebagai Cagub Golkar. Itu tadi, minimal dia sudah mengetahui ruang basis politik di Jakarta, Tinggal yang perlu dilakukan diricek lagi secara PMS (Pola, Metode, Strategis) yang berpengaruh pada personal image AZI, apakah memungkinkan brand personal AZI sudah tinggi popularitas nya di mata warga Jakarta sebagai calon gubernur,” imbuh pengamat Politik dari Universitas Muhamadiyah itu.
“Minimal kecepatan mengukur PMS nya AZI dalam bulan April hingga Juni pertengahan, sebagai tahap awal. Namun, dapat juga DPP Golkar pertimbangkan figur alternatif dimajukan Cagub Jakarta selain AZI, bila ada Figur yang daya tarik personal nya secara metode komunikasi politik lebih mudah dipoles dalam menangkan Pilgub di Jakarta,” kunci Arkam. (LN)