SOROTAN||Legion-news.com Hari pertama pelaksanaan Program Detektor COVID-19 bentukan Pemerintah kota Makassar menuai kritikan dari warga Makassar.
Program yang di luncurkan oleh Walikota Makassar Danny Pomanto beberapa waktu lalu ini di khawatir kan justru menjadi pembawa virus bagi warga yang rumahnya di kunjungi.
Salah seorang warga kecamatan Manggala Ramzah Tabraman mempertanyakan pada pihak pemerintah kota Makassar apakah ‘Alat Pelindung Diri’ (APD) yang di gunakan oleh ‘Tim Detektor’ sudah memenuhi standart Pemerintah Pusat serta adakah jaminan bahwa tidak ada virus yang menempel di APD mereka.
“Sebagai warga saya mendukung semua program Pemkot Makassar terkait penanggulangan covid. Akan tetapi adakah jaminan kalau APD yang tim Detektor gunakan tidak menempel virus pasalnya mereka bekerja dari rumah kerumah yang tidak di ketahui apakah terpapar atau tidak,” tegas Ramzah. Sabtu, (10/07).
Lanjut, Wakil ketua umum DPN GNPK ini berharap Walikota Makassar dan Dnas Kesehatan (Dinkes) lebih memperhatikan tehnis kerja para tim detektor covid tersebut utamanya dalam hal keselamatan mereka karena tidak ada jaminan mereka tidak terpapar virus.
“Saya harap pak Wali memerintahkan Dinkes nya agar lebih ketat dalam action tim detektor covid tersebut karena sungguh ironi bila mereka justru terpapar dan akhirnya menyebarkan pada warga lainnya ” ucap dia.
Tim detektor covid 19 tersebut merupakan dari rangkaian program Makassar Recovery yang merupakan gagasan dari Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto guna menekan laju penyebaran Covid 19 dengan berbagai varian baru nya.
Sedikitnya belasan ribu anggota tim detektor di terjunkan oleh pemerintah kota Makassar guna memantau penyebaran virus yang mewabah di seluruh dunia ini. (**)