WANTANNAS RI, Laksanakan KAJIDA di Bulukumba, Andi Utta: Paparkan Potensi Sektor Bahari dan Keunggulan Perahu Phinisi

FOTO: Bupati Bulukumba H.A Muchtar Ali Yusuf saat menghadiri Kajian Daerah (Kajida) ke Provinsi Sulawesi Selatan, dilaksanakan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati. Selasa, (21/9)

LEGION NEWS.COM, BULUKUMBA – Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI melalui Unit Kedeputian Sistem Nasional melaksanakan Kajian Daerah (Kajida) ke Provinsi Sulawesi Selatan, dan salah satunya di Kabupaten Bulukumba, selasa (21/9/2021).

Kegiatan Kajida yang dipimpin Deputi Bidang Sistem Nasional Mayjen TNI Moh. Hatta Usmar Rukka, bertujuan agar dapat melakukan pendalaman untuk mendapatkan masukan dan data mengenai sumber daya kelautan dan budaya maritim serta menganalisa dampak yang ditimbulkan terhadap kesejahteraan masyarakat, dukungan pada terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, serta pengaruhnya dalam memperkuat Strategi Keamanan Nasional. Acara ini dilaksanakan dengan metode pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FDG) serta On The Spot (OTS) ke lokasi – lokasi.

Untuk FDG yang mengusung tema Optimalisasi Peran Daerah Dalam Mendukung Keberadaan Phinisi Sebagai Warisan Dunia Dari Unesco Guna Memperkokoh Perwujudan Poros Martim Dunia” dilaksanakan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati. Selasa, (21/9)

Kegiatan tersebut di buka Bupati Bulukumba H.A Muchtar Ali Yusuf diikuti oleh unsur Forkopimda Bulukumba, para Kepala OPD Terkait, sejumlah Camat, Kepala Desa, Lurah, tokoh Masyarakat, serta tokoh Budayawan.

Advertisement

Acara FDG tersebut juga menghadirkan narasumber yakni Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba Drs. Akhmad Januaris dan tokoh Budayawan Arif Saenong.

Diketahui, salah satu daerah di Indonesia yang sangat identik dengan budaya maritim adalah Kabupaten Bulukumba. Untuk produksi perikanan tangkap, Bulukumba menyumbang lebih dari 50 ribu ton hasil setiap tahunnya.

Bulukumba juga memiliki ragam destinasi wisata alam bahari dan para pengrajin perahu Phinisi sehingga Bulukumba juga dikenal dengan julukan Butta Panrita Lopi. Selain itu, Kabupaten Bulukumba terbukti memiliki nilai,baik dari aspek sosial, budaya, ekonomi, maupun nilai diplomasi. hal tersebut yang memutuskan Wantannas RI melakukan Kajian Daerah di Kabupaten Bulukumba.

“Berkaitan dengan hal tersebut, maka dilaksanakanlan kegiatan di kabupaten bulukumba ini, sebuah kabupaten yang mengemban lambang warisan dunia yaitu kapal pinisi,” ucap Mayjen TNI Moh. Hatta Usmar.

Moh. Hatta yang juga salah satu Putra Sulawesi Selatan menambahkan bahwa dirinya optimis kegiatan yang dilaksanakan ini tidak hanya dapat menghasilkan ide-ide yang orisinil, namun juga bisa lebih mengangkat peran Sulawesi Selatan dalam mendukung kemajuan Bangsa dan Negara, khususnya melalui visi poros maritim dunia.

Sementara itu, Bupati Muchtar Ali Yusuf memaparkan potensi industri perahu rakyat yang dimiliki oleh masyarakat Bulukumba secara turun temurun merupakan modal besar bagi Kabupaten Bulukumba dalam mengembangkan industri perahu yang ada sekarang ini.

Tempat pembuatan perahu yang ada di Kabupaten Bulukumba, Kata Bupati, Bukan hanya menjadi Kawasan pembuatan perahu, namun lebih dari itu Kawasan ini menjadi salah satu tujuan obyek wisata bahari di Kabupaten Bulukumba.

Bupati juga mengatakan bahwa dari 10 kecamatan di Kabupaten Bulukumba, 7 diantaranya memiliki garis pantai. Yang mana hal tersebut membutikan bahwa Kabupaten Bulukumba sejak dulu menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki daya dukung dalam memperkokoh perwujudan poros Maritim Dunia dan menjadi salah satu pusat kebudayaan bahari di Nusantara.

“Wilayah bulukumba dikenal sebagai daerah empat dimensi, mulai dari laut, pesisir, dataran rendah atau persawahan dan pegunungan. Semua landskap wilayah bulukumba ini memiliki potensi untuk dikembangkan,” tutur Bupati.

Selain itu, Bupati Juga mengatakan bahwa, secara turun temurun, kebudayaan bahari sejak dulu telah dimiliki oleh masyarakat Bulukumba, namun tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah bagaimana kebudayaan bahari yang ditandai dengan kecerdasan lokal masyarakat dalam pembuatan perahu dapat dilestarikan sepanjang masa, apalagi perahu Pinisi saat ini telah ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia Takbenda oleh UNESCO.

“Oleh karena itu melalui kunjungan dan kegiatan ini, maka kehadiran tim kajian setjen wantannas menjadi momentum yang baik untuk menjelaskan dan melihat secara utuh potensi yang dimiliki bulukumba, termasuk tantangan dan permasalahan yang dihadapi saat ini,” ujar Bupati Andi Utta.

Setelah mengikuti Focus Group Discussion, selanjutnya Tim Kajida Setjen Wantannas RI bergerak menuju lokasi-lokasi industri pembuatan Perahu Pinisi di Kecamatan Bonto Bahari serta beberapa destinasi Wisata Budaya dan Bahari di kabupaten Bulukumba.

Tim Kajida Kedeputian Sistem Nasional terdiri dari Deputi Sistem Nasional Mayjen TNI Moh. Hatta Usmar Rukka selaku Penanggung Jawab, Pembantu Deputi Bidang Lingkungan Alam Brigjen TNI Ganef Suwondo S.IP selaku Ketua Tim. Serta anggota tim terdiri dari Brigjen TNI M. Affandi S.IP, Brigjen TNI Marjani S.IP, Kombes Pol Yulias S.IK, Kolonel Laut (KH) Tantawi Jauhari S.E, Dra. Sri Rahayu Purwaningtyastuti, dan Haryo B. Rahmadi S.E. M.Si.Han. (***)

Advertisement