JAKARTA, – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menjawab pro dan kontra di masyarakat mengenai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan ABPD TA 2025. Menurut dia, regulasi yang diteken Presiden RI Prabowo Subianto itu justru langkah positif.
Wamen Riza mengatakan Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Sayangnya, fenomena kemiskinan di tanah air masih cukup tinggi. Dia menduga salah satu penyebabnya karena pelaksanaan program pemerintah sebelumnya yang tidak tepat sasaran.
“Presiden hari ini ingin kita mengembalikan fungsi sejati APBN, yaitu belanja yang harus dilakukan langsung untuk masyarakat. Yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan,” kata Wamenperin dalam keterangannya di Jakarta.
Di era Presiden Prabowo, Wamen Riza memastikan tidak ada pengurangan untuk anggaran sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Khusus pangan, misalnya, anggaran negara untuk sembako tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya melalui Program Makan Bergizi Gratis.
“Lalu, kita tahu bahwa sudah ada dana untuk perumahan rakyat. Tapi, bertahun-tahun lamanya hanya menyentuh 100-200 ribu perumahan rakyat. Hari ini presiden ingin 3 juta rumah untuk rakyat,” ujar Wamen Riza.
Adapun di sektor pendidikan yang sebelumnya banyak dikhawatirkan bakal terdampak efisiensi anggaran, Wamenperin menegaskan bahwa pemangkasan hanya terjadi untuk anggaran yang selama ini digunakan untuk seminar, diskusi, dan perjalanan tidak yang tidak perlu.
Pasalnya, Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah di sektor pendidikan. Termasuk di antaranya, pembangunan sekolah dan revitalisasi puluhan ribu gedung sekolah di seluruh penjuru tanah air.
“Bukan tidak penting seminar, bukan tidak penting diskusi, tapi hari ini yang mendesak gedung-gedung sekolah untuk anak-anak kita generasi kita yang akan datang bisa mendapatkan fasilitas sekolah yang memadai. Masa yang begini kita harus protes? Tentu kan buat generasi muda,” dia menambahkan.
Karena itu, Wamenperin mengajak masyarakat untuk turut mendukung kebijakan Presiden Prabowo, guna mencegah terjadinya kebocoran anggaran sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kita harus bangga dong, dana yang diefisiensi ini untuk peningkatan kualitas pangan rakyat, kualitas pendidikan rakyat, kualitas perumahan rakyat,” ujar Wamenperin. (**)