Viral di Medsos Penolakan Ceramah Khalid Basalamah di Makassar, BMI: Kok Pasca Pilpres Baru ada Penolakan?

FOTO: Ustadz Khalid Basalamah jelaskan golongan istri ahli neraka. (YouTube Dakwah Sunnah)
FOTO: Ustadz Khalid Basalamah jelaskan golongan istri ahli neraka. (YouTube Dakwah Sunnah)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Ketua harian Brigade Musim Indonesia (BMI) Hanif Aji Muslim menyayangkan adanya sejumlah pihak masif melakukan penolakan pengajian Ustad Khalid Basalamah di Makassar melalui media sosial (Medsos).

Menurut Ketua harian BMI itu selama ini Ustad Khalid Basalamah sering mengisi kajian di berbagai tempat baik itu di kota Makassar atau ditempat lainnya di Indonesia.

“Ini aneh saja kok tiba-tiba masif di media sosial menolak kajian Ustad Khalid Basalamah. Dulu pernah ada penolakan dan dapat diselesaikan dengan baik. Dan herannya kini penolakan itu muncul lagi pasca pemungutan suara Pilpres, Bagi mereka masyarakat (Muslim) atau ormas islam yang menilai pengajian Ustad Khalid  Basalamah itu menyimpang, ya datangi MUI untuk meminta fatwa ulama itu lebih elok ketimbang memprovokasi masyarakat lewat medsos,” tutur Hanif. Senin malam (26/2)

“Ada pihak yang berupaya memprovokasi keadaan seperti ini. Kepolisian untuk segera bertindak terhadap mereka akun-akun media sosial yang masif membangun opini untuk menolak pengajian Ustad Khalid Basalamah di Makassar,” pinta Ketua harian BMI ini.

Advertisement

Salah satu penolakan itu datang dari akun instagram @gagal_hijrah dengan caption “Kaka Pembina” didalam unggahan akun miliknya. Nampak dirinya meminta agar penolakan pengajian Ustad Khalid Basalamah di Makassar “Ditolak”

“Bantu Viralkan!!!! *** tulis akun @gagal_hijrah di instagramnya

“Stop beri panggung penceramah wahabi salafi” ***

“Pemkot Makassar support kajian penceramah wahabi. Malah juga diendorse Pertamina. Fatal!!!! ***

“Khalid Basalamah mengharamkan Pajak, melarang nyanyian Indonesia Raya, wayang haram dll” *** tutup unggahan akun @gagal_hijrah di instagram miliknya seperti dilihat awak media Senin malam (26/2).

Ketua harian BMI itu merasa heran dengan mereka yang mengaku dirinya Muslim, tapi ketika ada terjadi penyimpangan agama Islam justru kelompok seperti ini memilih diam.

“Saya heran saja ngaku muslim. Saat terjadi penyimpangan agama islam oleh Majelis Nur Mutiara Makrifatullah di kabupaten Gowa mereka pada diam membisu, tidak melakukan langkah tegas,” kesal Hanif.

“Kami mohon siapapun itu! Baik itu Ormas islam atau masyarakat biasa melalui media sosial untuk tidak memprovokasi dan membuat benturan sesama ummat islam,” tegas Hanif Aji Muslim.

Sebelumnya telah terjadi pembubaran pengajian Ustadz Syafiq Riza Hasan Basalamah oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Kajian yang sedianya digelar di Masjid Assalam, Perumahan Purimas, Gunung Anyar pada Kamis, 22 Februari 2024 malam akhirnya dibubarkan. (LN)

Advertisement