Afghan pilot flying this is someone I have known over the years. He was trained in the US and UAE, he confirmed to me that he flew the Blackhawk helicopter. Taliban fighter seen here was trying to install Taliban flag from air but it didn’t work in the end. https://t.co/wnF8ep1zEl
— BILAL SARWARY (@bsarwary) August 31, 2021
VIRAL, Legion-news Video viral anggota Taliban menerbangkan helikopter Black Hawk produksi USA. Nampak video viral tersebut diunggah oleh salah satu wartawan kawakan di Afganistan Bilal Sarwary dia melampirkan unggahan salah satu akun twitter @Liz_Wheeler,
“Jika seperti ini kelihatanya..Taliban mengantung seseorang dari Black Hawk Amerika..Aku muntah. Joe Biden Bertanggung Jawab, tulis unggahan Liz Wheeler. Rabu, (1/9).
Dikutip dari laman Wikipedia Liz Wheeler adalah seorang komentator politik konservatif Amerika, penulis, dan pembawa acara podcast. Dari 2015 hingga 2020, Wheeler menyelenggarakan Tipping Point One America News Network dengan Liz Wheeler, tempat ia dikenal karena segmen terakhirnya, “Titik Akhir”
Wartawan senior di Afghanistan Bilal Sarwary, mengatakan bahwa orang yang bergelantung itu merupakan anggota Taliban.
Momen ini tertangkap kamera dan kemudian menjadi viral di media sosial dalam sehari belakangan. Awalnya, para warganet menduga Taliban menggantung warga dari helikopter sebagai hukuman.
Dilansir dari CNN hasil penelusuran tim cek fakta Reuters juga mengonfirmasi keterangan Sarwary ini. Dalam sejumlah video amatir lain, memang terlihat orang yang bergelantung itu seperti sedang memegang bendera.
Taliban memang secara praktis memegang kendali atas alutsista yang ditinggalkan militer AS setelah mereka hengkang pada Senin (30/8).
Dengan demikian, The Independent memperkirakan kini Taliban memiliki helikopter Black Hawk lebih banyak ketimbang 85 persen negara dunia.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengaku tak mengetahui pasti jumlah alutsista yang akhirnya jatuh ke tangan Taliban. Namun yang pasti, alutsista itu mereka serahkan ke Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan, bukan Taliban.
“Black Hawk itu tak diberikan ke Taliban. Semua itu diberikan ke Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan agar dapat mempertahankan diri atas permintaan spesifik dari Presiden [Ashraf] Ghani yang datang ke Gedung Putih dan meminta bantuan tambahan pasukan udara,” ujar Sullivan.
Video ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pejabat di AS. Seorang anggota Kongres AS yang sempat mengurus penjualan militer selama Perang Afghanistan, Jim Banks, mengkritik ketergesaan negaranya dalam penarikan pasukan.
Menurutnya, ketergesaan itu membuat AS tak dapat mengurus alutsista mereka yang tertinggal di Afghanistan. Akibatnya, Taliban mendapatkan warisan alutsista yang diperkirakan bernilai total US$85 miliar.
“Dapatkah kalian bayangkan betapa memalukan ketika saya mengetahui semua peralatan itu jatuh ke tangan Taliban? Taliban sekarang punya helikopter Black Hawk lebih banyak ketimbang 85 persen negara di dunia,” katanya. (Ln/CNN)