BANDUNG||Legion-news.com Aksi penolakan kebijakan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bandung, Jawa Barat berlangsung ricuh. Rabu, (21/7).
Aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok mahasiswa, ojek online, dan pedagang di kota Bandung. Polisi menangkap 150 pemuda yang diduga terlibat ricuh saat unjuk rasa di Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Sebanyak lima bom molotov juga telah disita oleh polisi saat menangkap para pemuda tersebut, ungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya
Dia mengatakan aksi tersebut tentang penolakan terhadap kebijakan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
Sebagian pendemo kemudian melanjutkan aksi dengan long march ke Gedung Sate.
Belum sampai ke tujuan, para pendemo melakukan penutupan jalan dengan orasi dan membuat kemacetan panjang. Mereka juga diduga merusak 60 pot di jalanan.
“Kami membubarkan mereka agar Kota Bandung kondusif dan jalan bisa dipakai,” kata Ulung di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 21 Juli 2021.
Dia menjelaskan, para pedagang dan ojek online yang sebelumnya mengikuti aksi di Balai Kota memilih memisahkan diri dari kumpulan pendemo yang menuju ke Gedung Sate tersebut.
Mereka memisahkan diri karena khawatir terjadi kericuhan. “Yang tadi melakukan unjuk rasa kurang lebih 150 dan itu ditunggangi pihak lain yang mungkin membuat Kota Bandung tidak kondusif,” ucap Ulung.
Ulung mengungkapkan, pembubaran tersebut dilakukan karena para pendemo telah melanggar protokol kesehatan. Aparat juga menangkap para pemuda yang telah melakukan pengerusakan.
“Ada pun 150 orang itu mahasiswa 9 orang, SMA 36 orang, SMP 6 orang, dan lain-lain 34 orang, pengangguran dan lainnya ditambah 64 orang sehingga jumlah 149 orang,” bebernya.
Ia manambahkan, ada pendemo yang membawa bom molotov. “Membawa molotov ada lima orang,” lanjut Ulung.
Menurut Ulung, kelompok yang ikut dalam aksi tersebut ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif dengan mengajak massa untuk tidak suka PPKM dan menyudutkan pemerintah. Para pemuda yang ditangkap di halaman Gedung Sate juga langsung diminta melakukan tes swab antigen.
“Pemeriksaan swab baru dimulai, sudah tiga orang dinyatakan reaktif, kerawanan berkerumun tinggi sekali dalam penyebaran covid-19,” katanya. (rdk)